Penampakan Nuca Molas ‘Jurassic Park’ di Manggarai

Bukit dan hutan lontar di Nuca Molas Manggarai
Sumber :
  • Jo Kenaru

Manggarai, VIVA – Kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur memiliki satu-satunya pulau dan pulau itu berpenghuni namanya Nuca Molas.

Dalam bahasa Manggarai, Nuca berarti pulau dan Molas itu cantik!

Konon tempat ini disebut Pulau Mules tapi sejak menjadi sebuah desa pemekaran nama Pulau Mules menjadi Nuca Molas.

Pulau seluas 18.029 hektare ini menyuguhkan keindahan alam berupa gugusan perbukitan yang dari kejauhan terlihat menyerupai siluet 'Putri yang Sedang tidur'. Desa Nuca Molas memiliki 3 anak kampung : Peji, Konggang dan Labuan Ntaur.

Nuca Molas dihuni 4 suku yakni suku Manggarai, suku Ende, suku Bima serta suku Sabu.

Penduduk pulau hidup harmoni dengan 3 keyakinan yang dianut yakni Islam, Katolik dan Kristen Protestan.

Berdasarkan data BPS tahun 2023, penduduk Desa Nuca Molas berjumlah 1.403 jiwa.

 

Gambar udara Pulau Nuca Molas di Manggarai

Photo :
  • Jo Kenaru

 

Desa wisata

Pemerintah Kabupaten Manggarai telah menetapkan Desa Nuca Molas sebagai salah satu Desa Wisata melalui Keputusan Bupati Manggarai Nomor : HK/294/2021 tanggal 27 September 2021 tentang Penetapan Desa Wisata di Kabupaten Manggarai Tahun 2021.

Desa Wisata Nuca Molas telah dilengkapi fasilitas penunjang kegiatan wisata diantaranya 6 unit homestay, MCK, Gazebo serta sarana air bersih yang dibangun oleh Kementerian Desa PDTT.

Waktu tempuh

Pulau Mules terletak disebelah selatan Kabupaten Manggarai, dengan jarak ±70 km dari Ruteng Ibukota Kabupaten Manggarai dengan waktu tempuh 3 jam. 2,5 jam menggunakan kendaraan Ruteng-Dintor dan selanjutnya 20 menit menggunakan motor laut turun di Labuhan Ntaur.

Sementara jika menggunakan kapal motor dari Labuan Bajo bakal memakan waktu 6 jam melewati Selat Molo dan perairan Nangalili yang cukup menguji nyali.

 

Desa Nuca Molas di Kabupaten Manggarai

Photo :
  • Jo Kenaru

 

Aktifitas wisata

Ekspolre Nuca Molas terdiri dari beragam aktifitas wisata yang dilakukan antara lain, trekking, snorkeling, diving, memancing, bersepeda mengitari pulau, menyaksikan sunrise-sunset juga camping.

Habitat rusa

Warga Nuca Molas menyebut ada ribuan rusa menghuni pulau ini belum termasuk hewan ternak yang dilepas begitu saja di padang seperti kerbau, sapi dan kuda. Siang hari akan selalu ada rusa-rusa yang turun ke kubangan untuk meminum.

Bukan satu atau dua ekor saja yang menampakkan diri tapi rusa yang muncul selalu dalam jumlah yang banyak.

Sejak tahun 2016, kawasan tersebut dilarang untuk jenis perburuan apapun termasuk oknum aparat tidak boleh lagi menembak rusa di Nuca Molas.

Aktivitas memancing

Bagi para penggemar memancing, Nuca Molas adalah tempat yang ideal untuk menyalurkan hobi ini. Perairan Nuca Molas bak gudangnya ikan mahal seperti tuna, tengiri serta kerapu.

Anda dapat menyewa perahu nelayan lokal dan mencoba keberuntungan dalam memancing di sepanjang Laut Sawu.

Migrasi cetacea

Pulau Mules atau Nuca Molas diciptakan Tuhan dengan segala keanekaragaman hayati di sekelilingnya. Migrasi cetacea adalah fenomena unik di mana perpindahan cetacea, seperti paus, lumba-lumba, dan pesut, dari satu tempat ke tempat lain untuk mencari makan dan berkembang biak rutin terlihat di perairan Laut Sawu yang melingkupi periaran Nuca Molas.

Melihat terumbu karang penyengat atau coral dan anemon merupakan momen yang juga paling diburu pecinta selam atau diving dan snorkeling.

 

Mercusuar di pinggir pantai Nuca Molas

Photo :
  • Jo Kenaru

 

Memandang dari mercusuar

Untuk melengkapi ekspedisi Anda, pilihannya adalah menaiki mercusuar untuk mendapatkan view terbaik. Sekali lagi ini hanya opsi, tidak dianjurkan bagi yang tidak terbiasa dengan ketinggian.

Mercusuar yang dibangun pada tahun 2011 itu dilengkapi dengan tangga spiral dari lantai dasar sampai lantai 6 sebagai puncaknya.

Menikmati pemandangan 50 meter di atas permukaan tanah tentunya memiliki sensasi tersendiri serasa meneguk habis pesona Nuca Molas.

Selain dijuluki 'Putri yang Sedang Tidur' pemandangan dari puncak mercusuar seakan benar-benar berada di alam yang mirip Jurassic park dalam fiksi ilmiah yang tersohor itu.

Visual bukit dan dataran yang luas dibalut pohon lontar sepanjang dataran yang melandai hingga ke pantai menambah sensasi ekspedisi yang sulit terlupakan.

 

Pantai pasir putih Nuca Molas di Manggarai-NTT

Photo :
  • Jo Kenaru

 

Pantai pasir putih yang tebal

Nuca Molas menawarkan panorama indah berupa pantai pasir putih yang panjang, indah dan bersih karena memang jarang dikunjungi.

Ketebalan pasirnya nyaris sebetis orang dewasa. Setelah musim barat ketinggilan pasirnya bisa mencapai 1 meter akibat terbawa gelombang pasang bulan Januari-Maret.

Panjang pantai pasir putih di bagian selatan pulau ini kira-kira 2 kilometer. Lokasi tersebut menjadi end point dari rangkaian eksplore Nuca Molas.

Spot tersebut sangat cocok untuk berenang. Arusnya pelan dan dasar pantai yang nyaman.

Masih dari pantai tersebut, wisatawan leluasa menyaksikan detik-detik matahari tenggelam pada senja hari.

Alternatif Wae Rebo dan Niang Todo

Dalam peta wisata Flores, Nuca Molas masih dibawah popularitas Wae Rebo dan Niang Todo. Sama-sama berada di wilayah Kecamatan Satar Mese Barat, Nuca Molas merupakan spot alternatif.