Klarifikasi Yayasan Rumpun Bambu soal Menu Makan Bergizi Gratis Tanpa Daging di SDK Ruteng IV
- Istimewa
NTT ViVa– Ketua Yayasan Komunitas Inovasi Rumpun Bambu (YKRIB), Rudolf Aqroz Wogo, menjelaskan bahwa insiden menu makan bergizi gratis di SDK Ruteng IV yang hanya berisi tahu dan sayur tanpa daging atau telur bukanlah kesengajaan. Ia menyampaikan bahwa masalah tersebut terjadi akibat lalai dari pemasok daging ayam yang mengirimkan daging dalam kondisi tidak layak konsumsi.
Menurut Rudolf, pihak dapur mendapati aroma basi pada daging ayam saat diterima, sehingga mereka menolak menggunakannya untuk menu anak-anak. Namun, karena pembayaran sudah dilakukan dan waktu pengantaran sudah dekat, mereka tidak sempat mengganti lauk dengan telur atau daging lain. Oleh karena itu, menu yang diberikan hanya berupa lauk nabati dan sayur agar tetap bisa disajikan tanpa membahayakan kesehatan anak-anak.
“Kami tidak ingin mengambil risiko dengan menggunakan daging yang sudah rusak karena itu bukan makanan bergizi, melainkan berpotensi menyebabkan sakit,” ujar Rudolf melalui sambungan telepon pada Rabu malam, 11 Juni 2025. Ia menegaskan bahwa kejadian ini murni karena kondisi daging yang tidak layak dan bukan kesengajaan dari pihak yayasan.
Sementara itu, pemasok daging ayam yang bersangkutan belum memberikan respons atas permintaan klarifikasi dari media meskipun telah dihubungi melalui pesan WhatsApp.
Sebelumnya, sejumlah siswa SDK Ruteng IV memprotes menu makan bergizi gratis pada Selasa, 10 Juni 2025, yang hanya terdiri dari tempe dan sayur tanpa lauk hewani seperti biasanya. Kepala sekolah, Fransiska Nurhaina, mengonfirmasi bahwa pemasok menemukan daging dan telur dalam kondisi basi sehingga diganti dengan lauk nabati agar tetap ada makanan yang bisa diberikan kepada siswa.
Pihak YKRIB kemudian segera mendatangi sekolah untuk memberikan klarifikasi dan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi.