Hari Lebih Singkat pada Juli-Agustus 2025, Ini Penyebabnya!
- Pexels
NTT ViVa –Para ilmuwan mengamati bahwa rotasi Bumi saat ini mengalami percepatan, membuat durasi hari menjadi sedikit lebih singkat dari biasanya. Fenomena ini diperkirakan akan berlangsung pada bulan Juli dan Agustus tahun ini.
Menurut data terbaru, hari pada tanggal-tanggal tertentu di bulan Juli dan Agustus akan lebih singkat sekitar 1,3 hingga 1,5 milidetik dibandingkan hari normal yang berdurasi 86.400 detik. Meskipun durasi ini sangat kecil dan hampir tidak terasa oleh manusia, perubahan ini menarik perhatian para peneliti yang terus mempelajari penyebab di balik percepatan rotasi Bumi.
Para ahli menduga beberapa faktor berperan dalam fenomena ini, termasuk perubahan dinamika di dalam inti Bumi, posisi Bulan yang memengaruhi gaya tarik gravitasi, serta perubahan massa di permukaan Bumi akibat pencairan es di kutub. Selain itu, pergeseran kutub Bumi yang dikenal dengan istilah "Chandler Wobble" juga diduga berkontribusi terhadap perubahan kecepatan rotasi.
Memengaruhi Sitem Teknologi
Para ilmuwan juga menegaskan bahwa meskipun durasi hari menjadi lebih singkat, perubahan ini tidak akan berdampak signifikan pada aktivitas manusia sehari-hari. Namun, percepatan rotasi dapat memengaruhi sistem teknologi yang sangat bergantung pada akurasi waktu, seperti jam atomik, GPS, dan komunikasi satelit.
Oleh karena itu, para peneliti sedang mempertimbangkan penyesuaian waktu global, termasuk kemungkinan pengenalan konsep "Negative Leap Second" untuk menjaga sinkronisasi sistem waktu.
Para ilmuwan terus memantau fenomena ini untuk memahami lebih dalam penyebab dan dampaknya. Mereka berharap penelitian ini dapat memberikan wawasan baru tentang dinamika planet kita dan membantu menyesuaikan teknologi agar tetap berfungsi optimal di tengah perubahan alami Bumi.