Berlarut-larutnya Penanganan Kasus Blasius Lopis di Polres TTU, DPRD NTT Bersikap Keras
- mario langun
Sebagai wakil rakyat, Merci menegaskan akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas.
“Sebagai perempuan yang dipercaya mewakili kaum perempuan di seluruh NTT, kami tidak akan tinggal diam. Sekalipun bukan dari Dapil TTU, Belu dan Malaka, Kami pastikan akan kawal kasus mama Petronela Tilis hinggga proses persidangan di pengadilan. Intinya pelaku pengrusakan harus terima ganjaran. Bagi saya, orang itu harus ditindak, biar ada efek jerah. Karena jika tidak maka akan muncul pertanyaan umum, ada apa? Memang Pelakunya Kebal Hukum?,” ucap Merci Piwung.
Sementara itu, Ana Waha Kolin, SH mengutuk keras tindakan pengrusakan tersebut dan meminta Bupati Timor Tengah Utara, Yoseph Falentinus Dellasale Kebo, S.IP., MA, untuk turut mengintervensi percepatan penanganan kasus ini melalui Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah).
"Ini bukan hanya soal hukum, tetapi juga masalah sosial dan ketertiban masyarakat. Mama Petronela Tilis adalah rakyat kecil yang butuh perhatian dan perlindungan dari pemimpinnya," ujar Ana Kolin.
Sebagai seorang perempuan, Ana Kolin menekankan pentingnya peran Kapolres TTU, AKBP Eliana Papote, S.I.K., MM, yang juga seorang perempuan, dalam memastikan keadilan bagi korban.
"Kami meminta Ibu Kapolres untuk aktif membela hak hukum Petronela Tilis. Jangan biarkan kasus ini berlarut-larut hingga menciptakan preseden buruk bagi penegakan hukum," tegasnya.
Ana Kolin juga mengingatkan agar status sosial korban tidak menjadi alasan bagi aparat hukum untuk mengabaikan laporan.