Mahal dan Lemot, Layanan Telkomsel di Tambolaka Disorot Pengguna
- Telkomsel
NTT VIVA – Keluhan terhadap layanan Telkomsel di Kota Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya, tidak hanya terbatas pada jaringan internet yang lemot.
Pengguna kini juga mulai angkat suara mengenai harga paket data yang dinilai terlalu mahal, namun tidak sebanding dengan kualitas layanan yang diterima.
Agung, seorang pengguna Telkomsel di Tambolaka, menyatakan rasa frustrasinya terhadap koneksi internet yang lambat meski telah mengeluarkan biaya besar untuk paket data.
“Saya bayar mahal untuk paket data, tapi koneksinya lemot. Rasanya seperti buang-buang uang,” keluhnya kepada Wartawan, Minggu, 19 Januari 2025.
Senada dengan itu, Timo, pengguna lainnya, menilai Telkomsel kurang adil terhadap pelanggan di wilayah terpencil seperti Tambolaka.
“Harga paket datanya mahal, padahal kualitas jaringan sering bermasalah. Kami yang tinggal di daerah merasa tidak mendapat layanan yang setara dengan pelanggan di kota besar,” ungkapnya.
Masalah harga mahal dan jaringan yang lambat menjadi kombinasi yang memicu kekecewaan masyarakat Tambolaka.
Sebagai provider dengan jaringan terluas di Indonesia, Telkomsel dianggap belum mampu menghadirkan layanan yang memadai di daerah terpencil.
Keluhan ini semakin ramai diperbincangkan masyarakat, di mana pengguna mempertanyakan komitmen Telkomsel terhadap keadilan layanan.
“Kami bayar harga yang sama, tapi kualitasnya beda jauh dengan daerah lain. Ini tidak adil,” kata Hans.
Supervisor Corporate Communication Telkomsel Bali Nusra, Dian Wahyundari, telah menanggapi keluhan ini dengan menjanjikan langkah evaluasi.
“Kami akan cross-check dengan tim lapangan terlebih dahulu ya, Pak,” ujar Dian saat dihubungi, Minggu, 19 Januari 2025.
Meski demikian, tanggapan ini dianggap belum cukup bagi banyak pelanggan, yang berharap ada perbaikan konkret dan penyesuaian harga.
Masyarakat Tambolaka berharap Telkomsel dapat mengambil langkah nyata untuk meningkatkan kualitas jaringan sekaligus menyesuaikan harga paket data agar lebih terjangkau.
“Kami hanya ingin layanan yang sesuai dengan apa yang kami bayar. Kalau terus begini, kami merasa tidak dihargai sebagai pelanggan,” tegas, Melan, seorang pengguna Telkomsel.