Banyak Kerusakan Akibat Cuaca Ekstrem, Direktur Tirta Komodo Sampaikan Permohonan Maaf ke Pelanggan
- Jo Kenaru
Manggarai, VIVA – Distribusi air bersih mengalami gangguan serius akibat cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur sepekan terakhir.
Sejak berlangsungnya cuaca buruk, Badan Usaha Milik Daerah Air Minum (BUMDAM) Tirta Komodo berjibaku menormalkan jenis kerusakan seperti patah dan captering jebol akibat longsor, pohon tumbang, banjir dan tanah amblas.
Direktur BUMDAM Tirta Komodo, Marselus Sudirman memaparkan satu per satu jenis kerusakan di IKK (Ibu Kota Kecamatan) Langke Rembong, Ruteng dan Satar Mese Utara.
Kerusakan Wae Lerong terparah
Kerusakan pada sumber Wae Lerong tercatat yang terparah sehingga memburuhkan penanganan yang lama bahkan hingga kini perbaikannya sedang dikebut.
Lanjut Marselus, upaya normalisasi Wae Lerong membutuhkan waktu berhari-hari karena tingkat kerusakannya dan sulitnya medan.
“Sumber mata air Wae Lerong pada 21, 25, 26 dan 27 Januari 2025 akibat bencana alam banjir dan longsor mengakibatkan pipa transmisi (Pipa 6 dan 4 Inch) patah dan terhanyut banjir. Broncaptering jebol dan tertimbun material longsor,” papar Marselus, Selasa, 28 Januari 2025.
Kerusakan di sumber Wae Lerong membuat layanan di IKK Kecamatan Ruteng terhenti antara lain Bahong, Nterlango, Kuwu, Cara, Popor, Pong Noang, Weol, Cancar, Rai Lumu, Langkas dan Pinggong masih terhenti hingga kini.
“Ke sumber Wae Lerong itu aksesnya ditempuh selama 3 jam, tapi lebih lama 4-5 jam kalau ke sana sambil bawa peralatan pipa, genset dan sebagainya,” tutur Marselus.
Petugas berupaya menyambung air di pipa yang patah
- Dok. Perumda Tirta Komodo
Kerusakan di Mata Air Wae Kokak
Mata air Wae Kokak di IKK Reok juga mengalami gangguan pada 25 Januari namun sehari
kemudian telah normal kembali.
Sumber Wae Ao Satsar Mese Utara
Wae Ao Gangguan layanan juga terjadi di mata air Wae Ao berdampak pada pelayanan di wilayah IKK Satar Mese Utara antaral lain Pedang, Golo Namut, Joeng dan kompleks SMAN Langke Majok.
Wae Pong
Selanjutnya, pada 24 Januari mata air Wae Pong dan Wae Raping juga terkena bencana pipa patah dan bocor sehingga berdampak pada wilayah sebagian jalur Ngencung hingga Jalur Gewak Gereja Kumba serta Redong hingga sebagian jalur Perumnas yang bersumber dari Wae Raping.
Kemudian banjir yang terjadi pada 25 Januari juga terjadi di IKK unit Bangka Lao yang menyebabkan air mati total.
Wae garit 2
Mata air Wae Garit II di IKK Unit Rado untuk penyaluran wilayah Rakas dan Dopo terhambat karena pipa 3 inch patah.
Petugas sedang memotong pohon timpa pipa air
- Dok Perumda Tirta Komodo
Bekerja hingga malam hari
Lebih lanjut Marselus mengatakan bahwa pihaknya tidak tinggal dengan kondisi yang terjadi. Upaya yang dilakukan yakni memperpanjang jam kerja bagi petugas lapangan bahkan bekerja hingga malam hari.
“Kami tidak diam, usai kejadian tim kami langsung turun lokasi tuk lakukan perbaikan. Lama waktu perbaikan sangat tergantung lokasi dan tingkat kerusakan sehingga petugas bahkan harus bekerja di tiitik kerusakan sampai malam,” ungkap Marselus.
Permohonan maaf
Tak dinafikkan, gangguan distribusi air bersih utamanya di beberapa titik di Kecamatan Langke Rembong diakui sebagai tantangan terberat yang dihadapi pihak BUMDAM Tirta Komodo.
“Saya direktur Tirta Komodo atas nama seluruh manajemen dan staf mau menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas terganggungya pelayanan yang diakibatkan cuaca hujan yang mengakibatkan longsor yang menimpa jalur-jalur transmisi kita maupun yang kena pada sumber mata air,” ucapnya.