GMNI Tanam Pohon di Mata Air Wae Ajang: Merawat Bumi untuk Masa Depan

GMNI Cabang Manggarai menggelar kegiatan tanam pohon di Wae Ajang
Sumber :
  • Emanuel Suryadi

Manggarai, NTT ViVa– Di bawah langit biru yang cerah, sekelompok mahasiswa dengan hati-hati menggenggam anakan pohon. Mereka berjalan beriringan menuju lokasi penanaman di Mata Air Wae Ajang.

Danau Ranamese: Permata Purba Berusia 13.000 Tahun di Jantung Hutan Manggarai Timur

Tangan-tangan penuh harapan itu bersemangat membenamkan anakan pohon ke dalam lubang tanah yang lembab.

Menanam pohon bukan sekadar menancapkan akar di bumi, tetapi juga menanam harapan bagi generasi mendatang agar lingkungan sekitar mata air tetap lestari. Setiap pohon yang tumbuh adalah penjaga air, menahan hujan agar tidak mengikis tanah, dan perlahan-lahan melepaskan kesejukan ke udara.

Usman Husin: Petani adalah Pahlawan Sejati Kehidupan Umat Manusia

Akar-akar yang menjalar ke dalam bumi menjadi jaring pengaman yang menyimpan air bersih, memastikan mata air tetap mengalir jernih untuk kehidupan banyak orang.

Merawat Air Berarti Merawat Bumi

Hutan yang lestari akan menjaga keseimbangan ekosistem, menampung air hujan, dan menghindarkan bencana. Aksi kecil seperti menanam pohon hari ini akan menjadi naungan sejuk di masa depan.

Kasus Wartawan Pukul Wartawan di Manggarai Timur, Ini Pernyataan Resmi Kapolres

Dies Natalis ke-71 Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) yang jatuh pada tanggal 23 Maret, mencetuskan gerakan pelestarian alam, merawat air dan merawat bumi.

Para aktivis Marhanisme itu menanam 71 pohon di kawasan mata air Wae Ajang, Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Sabtu, 22 Maret 2025.

Kegiatan ini mengusung tema "Tanam Pohon, Merawat Air dan Merawat Bumi" sebagai bentuk kepedulian terhadap kelestarian sumber daya alam, khususnya air. Aksi penanaman pohon ini diikuti oleh puluhan anggota GMNI bersama karyawah Perusahaan Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Komodo juga Bawaslu Kabupaten Manggarai.

 

Ketua GMNI Cabang Manggarai, Meldyani Yolfa Jaya memimpin aksi tanam pohon di Wae Ajang

Photo :
  • Emanuel Suryadi

 

Sosialisasi Medsos

Selain menanam pohon, kegiatan ini juga diisi dengan sosialisasi melalui platform media sosial GMNI mengenai pentingnya menjaga sumber mata air demi keberlanjutan ekosistem dan kehidupan masyarakat yang bergantung pada ketersediaan air bersih.

Ketua GMNI Cabang Manggarai, Meldyani Yolfa Jaya dalam sambutannya, di Mata Air Wae Ajang, menyampaikan bahwa penanaman pohon ini merupakan langkah konkret dalam menjaga lingkungan, mengingat semakin berkurangnya daerah resapan air akibat deforestasi dan perubahan iklim.

"Kami ingin mengajak seluruh elemen masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan, khususnya dalam menjaga sumber mata air yang menjadi penopang kehidupan. Dengan menanam pohon, kita tidak hanya melindungi air, tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan hidup generasi mendatang," ujarnya.

"Di banyak tempat, krisis air menjadi ancaman nyata. Sungai-sungai yang mengering, sumur yang kehilangan sumbernya, dan tanah yang retak adalah tanda bahwa alam sedang merintih. Namun, dengan satu pohon yang ditanam berarti ikut serta dalam perlawanan terhadap kekeringan. Dengan seribu pohon kita menghidupkan kembali harapan," sambung Yolfa bernada filosofis.

Momentum Bangkitkan Kesadaran

Dies Natalis GMNI ke-71 yang bertepatan dengan Hari Air Sedunia menjadi momentum bagi berbagai pihak untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan konservasi lingkungan.

GMNI berharap aksi ini dapat menginspirasi lebih banyak komunitas dan organisasi lain untuk turut serta dalam upaya pelestarian lingkungan. Dengan kegiatan ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga mata air.

GMNI berkomitmen untuk terus melakukan aksi lingkungan demi mewujudkan bumi yang lebih hijau dan lestari. Warga mengapresiasi Masyarakat sekitar turut mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh GMNI.

Salah satu warga setempat, Louis Charly, menyatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menjaga kelestarian mata air Wae Ajang yang selama ini menjadi sumber air utama bagi warga sekitar.

"Kami sangat bersyukur dan mendukung penuh kegiatan ini. Semoga pohon yang ditanam hari ini bisa tumbuh dengan baik dan memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat," ungkap Yolfa lebih lanjut.

Bumi bukan hanya warisan, tetapi juga titipan. Dengan menanam pohon dan menjaga air, kita sedang menjaga rumah bagi anak-cucu kita. Sebab, bumi yang sehat adalah warisan terbaik yang bisa kita tinggalkan.