Seorang Wartawan di Manggarai Timur Dianiaya Hingga Berdarah, Ini Penjelasan AK

Ilustrasi kekerasan
Sumber :
  • Antara

NTT VIVA - Berbeda dengan kesaksian yang di ungkapan saksi Ficki dan pengakuan korban penganiayaan yang terjadi di Borong, Kabupaten Manggarai Timur, Senin 31 Maret 2025. Andre Kornasen (AK) yang diduga terlibat dalam aksi kekerasan itu turut berkomentar.

Bupati Agas: Sekolah Rakyat adalah Bukti Kepedulian terhadap Masa Depan Anak Bangsa

Andre Kornasen menjelaskan, dirinya berangkat menuju kos tempat tinggalnya Firman Jaya ditemani oleh 2 orang yaitu, adik dan sahabat dari adiknya itu.

“Saya tidak tahu saksi itu yang mana, tetapi di situ tadi satu kampung bisa jadi saksi. Jadi saya mau tanya saksi itu nanti, kamu tahu bapa saya itu yang mana karena dia sebut bapa saya tadi," kata Andre, Selasa, 1 April 2025.

Akhirnya Rampung, Proyek Air Minum Desa Gurung Liwut Diserahkan ke BLUD SPAM

Menurut Andre, ia menghampiri Firman ke kos bukan tanpa alasan. Ia datang untuk meminta penjelasan kepada Firman terkait postingan Firman di akun Facebook “Rugha Boto” yang menurutnya akun dan postingan itu bersumber dari Firman.

Saat sampai di kos Firman, Andre mengetuk pintu kos dan memanggil nama Firman berulang kali. Kata Andre, Firman sempat melihat dari kain jendela kos, namun enggan untuk membuka pintu.

Didimus Mahu: Menenun Harapan dari Gubuk Reyot

“Kenapa saya bertindak sejauh ini di malam ini tadi, awalnya saya ingin hampiri dia baik-baik, kenapa saya bawa adek saya, karena ini soal keluarga, adek saya tidak punya motor, jadi dia bawa dengan temannya untuk sama-sama kesana dengan saya”,

“Sampai disana, kami ketok pintu kosnya baik-baik, warga satu kampung bisa jadi saksi. Tetapi, ketika saya panggil Firman-Firman dia hanya buka kain jendela kamar hanya mengintip”

“Ketuk lagi, Firman buka dulu kah, tetapi tidak buka. Ketika saya ketuk yang ketiga tiba-tiba dia buka jendela dan lompat keluar dan mau lari, saya tangkap dia dan dia teriak tolong-tolong dan sempat terjadi adu fisik saya dengan dia karena dia berusaha lari dan saya berusaha tahan dia," ata Andre.

Dikatakan Andre, saat ia dan Firman terlibat adu fisik, adik dari Andre ikut membantunya menghajar Firman sehingga Firman mengalami luka yang cukup parah pada area mata.

Dugaan Andre terhadap Firman terkait kepemilikan akun “Rugha Boto” pun semakin kuat, lantaran menurutnya, saat itu Firman menuturkan kalau dia bukan pemilik akun tersebut.

Andre juga menyesali sikap Firman yang tidak memperkenankan dirinya untuk masuk kedalam kos untuk membicarakan hal ini secara baik-baik.

“Nah ketika dia lawan saya, adek saya masuk berkelahilah sudah disitu sampai dia punya mata memar itu. Disaat dia teriak tolong dia juga teriak bukan saya yang punya akun facebook fake itu”

“Pertanyaan lanjutanya, siapa yang tanya kamu tentang itu facebook, toh masuk dalam kos kamu saja kamu belum izinkan karena kamu lompat ikut jendela”

“Saya sempat tanya, kenapa kamu omong akun facebook sementara kamu belum tahu tujuan kami datang ke kos kamu. Saya anggap itu jadi sebuah pengakuan. Kalau dia sebagai teman yang baik, karena saya wartawan dia wartawan kalau dia liat saya datang ya om Andre mari masuk le.

Ketika dia merasa tidak ada masalah tentu dia akan persilahkan saya masuk baik-baik. Tetapi karena dia tahu dia ada masalah dengan saya dia lompat ikut jendela," ujarnya.

Andre menekankan, tindakan yang ia lakukan merupakan bentuk protes atas postingan yang membuat ia dan keluarganya merasa dirugikan atas postingan akun yang diduga milik Firman Jaya.

“Terus kenapa saya bertindak dibatas wajar, karena ini menyangkut nama baik saya dan keluarga saya. Karena penyerangan itu mencaci maki anak saya yang tidak ada salah, mencaci maki istri saya dan keluarga," ujar Andre.

Kabar sebelumnya, seorang wartawan bernama Firman Jaya diserang orang tak kenal (OTK) di Kediamannya yang beralamat di Watu Ipu, Kelurahan Kota Ndora, Kecamatan Borong, Manggarai Timur pada Senin 31 Maret 2025 sekitar pukul 23:00 WITA.

Salah seorang saksi mata bernama Ficki membenarkan peristiwa penyerangan itu. Ficki mengatakan bahwa pelaku yang datang menyerang dan menganiaya Firman lebih dari 6 orang.

"Mereka masuk lewat Jendela Kamar tamu karena pintu sudah terkunci. Firman yang kepanikan akhirnya keluar lewat jendela Kamar. Saat itu, AK bersama bapak dan adiknya langsung menangkap dan menganiaya Firman hingga mata kanannya mengalami pendarahan hebat," ujar Ficki.

Sementara itu, korban yang bekerja disebuah media online menjelaskan bahwa, ia dianiaya menggunakan batu lalu dibanting ke tanah.

"Ada tiga orang yang menganiaya saya sampe begini." ceritanya.

Firman mengaku belum mengetahui motif dari penyerangan tersebut. Namun dalam penuturan pelaku saat kejadian, Firman dituduh menyerang Pelaku AK lewat akun palsu di Medsos Facebook.

"Andre bilang saya yang pegang akun palsu dan menyerang dia. Saya sangat terpukul dari kejadian ini," terang Firman dengan kondisi darah bercucuran yang keluar dari mata kanannya.

Sementara itu, Ficki yang merupakan saksi saat kejadian merasa trauma atas kejadian ini. Dia terlihat gagap dan takut saat memberikan keterangan ketika diwawancarai.

Dari pengakuan keluaga bahwa korban sudah dilarikan ke Rumah Sakit terdekat untuk penanganan medis.

Kini Kasus tersebut sudah dilaporkan secara resmi di Kepolisian Resort Manggarai Timur atas dugaan tindak pidana Penganiayaan dan pengeroyokan. Laporan diterima dengan nomor LP/B/65/III/2025/SPKT POLRES MATIM.