Untuk Memperkuat Ketahan Pangan, Menteri UMKM Tunjukan Komitmen Sediakan Biaya Peralatan Para Pengusaha

Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman
Sumber :
  • antara

NTT– Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional, Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menunjukkan komitmen kuat dengan menyediakan pembiayaan peralatan yang dibutuhkan oleh para pengusaha sektor UMKM. Langkah ini diharapkan dapat mendukung keberlangsungan usaha dan meningkatkan kontribusi UMKM dalam perekonomian nasional.

Maman menyampaikan bahwa Kementerian UMKM telah merancang beberapa langkah strategis untuk memastikan sektor ini dapat memberikan kontribusi optimal dalam mendukung ketahanan pangan.

Salah satu langkah yang menonjol adalah penyusunan peraturan menteri (permen) untuk alokasi dana sebesar Rp20 triliun dalam bentuk kredit usaha rakyat (KUR) yang khusus ditujukan untuk peralatan produksi.

"Kementerian UMKM sedang menyiapkan peraturan menteri (permen) untuk mengalokasikan Rp20 triliun untuk kredit usaha rakyat (KUR) khusus peralatan produksi," kata Menteri UMKM, dikutip dari Antara.

Program ini bertujuan membantu petani, peternak, dan pengusaha UMKM di sektor perikanan untuk mendapatkan alat usaha dengan plafon hingga Rp2 miliar. Selain itu, Maman juga menyoroti adanya pembiayaan alternatif melalui Pusat Investasi Pemerintah (PIP) yang menawarkan bunga 4 persen untuk pembiayaan UMKM non-KUR.

Dukungan ini mencakup badan usaha milik desa (BUMDes), yang membuka peluang bagi pemerintah daerah untuk memperluas akses pembiayaan di tingkat desa.

"PIP menawarkan bunga 4 persen untuk pembiayaan UMKM non-KUR. Dukungan ini termasuk untuk badan usaha milik desa (BUMDes), membuka peluang bagi pemerintah daerah untuk memperluas akses pembiayaan di tingkat desa," katanya lagi.


Dalam konteks memperluas jangkauan ke UMKM di daerah, Maman menyoroti peran bank pembangunan daerah (BPD) yang akan ditingkatkan. Saat ini, 75 persen penyaluran KUR dilakukan oleh bank Himbara dari 46 lembaga penyalur KUR.

Maman juga menyinggung program makan bergizi gratis (MBG) sebagai peluang besar bagi UMKM untuk berkontribusi.
Dengan pola kemitraan yang dibangun, UMKM dapat terlibat dalam produksi dan memperoleh manfaat langsung untuk pengembangan usaha mereka.

"Dengan pola kemitraan ini, UMKM tidak hanya dapat terlibat dalam produksi, tetapi juga memperoleh manfaat langsung untuk pengembangan usaha mereka," katanya.

UMKM dapat berperan dalam berbagai sektor pendukung program MBG, mulai dari penyediaan bahan baku, produksi makanan siap saji, hingga distribusi.
Maman menegaskan bahwa keterlibatan UMKM dalam berbagai sektor ini akan membuka peluang baru sekaligus memperkuat posisi mereka dalam rantai pasok pangan nasional.

"Keterlibatan UMKM dalam berbagai sektor ini akan membuka peluang baru sekaligus memperkuat posisi mereka dalam rantai pasok pangan nasional. Ini adalah kesempatan yang harus kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya," katanya.

Melalui berbagai program ini, Maman menegaskan komitmen pemerintah dalam memberdayakan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi rakyat.
Langkah-langkah ini menunjukkan upaya nyata dalam mendukung UMKM untuk menjadi lebih kuat dan berdaya saing di pasar nasional maupun internasional.