Klarifikasi Keluarga Soal Tudingan Kematian Pratu AT Dikaitkan Belis Mahal : Hanya Minta Nikah Dinas karena Pacar Hamil
- Istimewa
NTT – Kematian Pratu Andi Tambaru dengan cara gantung diri di pohon asam di Desa Lekunik, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi viral setelah dikaitkan dengan persoalan mahar.
Dalam narasi unggahan medsos disampaikan bahwa anggota TNI AD yang bertugas sebagai Bintara Pembina Desa (Babinsa) di Kelurahan Olafulihaa itu diwanti-wanti oleh keluarga pacarnya Manja Mooy untuk menyiapkan belis sebesar Rp250 juta.
Diberitakan pula, sebelum bunuh diri, prajurit yang bertugas di Kodim 1627 Rote Ndao, Pratu Andi curhat kepada rekannya Pratu Valen terkait masalah asmaranya dengan Manja Mooy, kekasih hatinya.
Lebih lanjut disebutkan bahwa tentara muda kelahiran 2001 itu diminta untuk menikahi pacarnya bernama Manja Mooy, namun calon mertua meminta belis sejumlah Rp250 juta, sementara Pratu AT hanya memiliki tabungan Rp40 Juta di rekening.
Keluarga membantah
Melalui Facebook, pihak keluarga Manja Mooy menulis klarifikasi yang berisi bantahan bahwa aksi bundir Pratu Andi sama sekali tidak berkaitan dengan masalah asmara apalagi soal belis.
Akun bernama Yoas Samodok mengaku mengunggah klarifikasi berdasarkan permintaan dari Yoas Mooy yang adalah adik kandung dari Manja Mooy.