Klarifikasi Keluarga Soal Tudingan Kematian Pratu AT Dikaitkan Belis Mahal : Hanya Minta Nikah Dinas karena Pacar Hamil

Sosok Pratu Andi Tambaru yang ditemukan tewas gantung diri di pohon asam
Sumber :
  • Istimewa

NTT – Kematian Pratu Andi Tambaru dengan cara gantung diri di pohon asam di Desa Lekunik, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi viral setelah dikaitkan dengan persoalan mahar.

Dalam narasi unggahan medsos disampaikan bahwa anggota TNI AD yang bertugas sebagai Bintara Pembina Desa (Babinsa) di Kelurahan Olafulihaa itu diwanti-wanti oleh keluarga pacarnya Manja Mooy untuk menyiapkan belis sebesar Rp250 juta.

Diberitakan pula, sebelum bunuh diri, prajurit yang bertugas di Kodim 1627 Rote Ndao, Pratu Andi curhat kepada rekannya Pratu Valen terkait masalah asmaranya dengan Manja Mooy, kekasih hatinya.

Lebih lanjut disebutkan bahwa tentara muda kelahiran 2001 itu diminta untuk menikahi pacarnya bernama Manja Mooy, namun calon mertua meminta belis sejumlah Rp250 juta, sementara Pratu AT hanya memiliki tabungan Rp40 Juta di rekening.

Keluarga membantah

Melalui Facebook, pihak keluarga Manja Mooy menulis klarifikasi yang berisi bantahan bahwa aksi bundir Pratu Andi sama sekali tidak berkaitan dengan masalah asmara apalagi soal belis.

Akun bernama Yoas Samodok mengaku mengunggah klarifikasi berdasarkan permintaan dari Yoas Mooy yang adalah adik kandung dari Manja Mooy.

“Saya atas nama yoas mooy sebagai saudara laki-laki kandung dri adik manja mooy Sya mau klarifikasi meluruskan tentang berita tersebar mengenai belis 250 juat.sya tekankan disini bahwa itu tidak benar,” tulis Samodok, seperti dilihat NTT.ViVa.co.id, Rabu 15 Januari 2025.

Dijelaskan Samodok bahwa keluarga Manja Mooy belum pernah membicarakan rencana pertunanganan sehingga kalrifikasi ini dibuat untuk menepis isu permintaan belis Rp250 juta itu.

“1. kami keluarga besar dari kedua belah pihak dri Rote maupun tuasene blom pernah ddk untuk bicarakan tentang adat dan belis,” terang Samodok.

“2.karna adik sya manja sudah hamil maknya kmi minta supaya mereka berdua persiapkan berkas untuk mengurus pernikahan dinas,” lanjut Yoas Samodok.

Ia pun meminta masyarakat untuk berhenti membuli Manja Moy dan keluarganya terlebih Manja Mooy tengah mengandung anak almarhum.

“Jdi untuk Basudara semua yg tdak tau menahu tentang kepastian akar permasalahan nya b mohon stop buli b pu adik sudah kasian dia sudah sangat terpukul oleh kejadian yg terjadi + le harus menanggung bulian yg dtg dri berita yg tdk benar,” tulis Samodok.

 

Sosok Pratu Andi Tambaru yang ditemukan tewas gantung diri di pohon asam

Photo :
  • Istimewa

 

Korem angkat bicara

Kematian Pratu AT sejak awal telah dikonfirmasi oleh Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang, Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes. Brigjen Joao Xavier menyampaikan bahwa, dugaan sementara penyebab tindakan nekat anak buahnya itu adalah persoalan mahar yang dianggap terlalu memberatkan.

“Motif sementara seperti itu, orangtua pacar meminta (Pratu AT) menyiapkan mahar Rp250 juta sebelum menikah,” ujar Brigjen Joao Xavier kepada wartawan Senin, 13 Januari 2025.

Sementara, lanjut Brigjen Joao, Pratu AT hanya memiliki tabungan sejumlah Rp40 juta di rekening.

Kapolres Rote Ndao, AKBP Mardiono menjelaskan bahwa anggotanya langsung meluncur ke TKP setelah menerima laporan. Saat ditemukan Pratu AT mengunakan kaos dan celana pendek berwarna hijau. Selain itu, polisi juga menemukan sepasang sandal, topi, dan ponsel berwarna hitam yang terletak di bawah pohon asam. AKBP Mardiono mengungkap, tinggi dari tanah ke ujung kaki korban sekitar 30 meter.

 

Pratu AT mengirim pesan

Sebelum ditemukan gantung diri, Pratu Andi Tambaru sempat mengirim pesan WhatsApp ke ponsel milik calon pendamping hidupnya. "Tolong cari lokasi saya lewat I cloud sayang, saya sayang kamu, jangan lupa mama dan bapak di Rote." tulis pesan WhatsApp tersebut diterima sang kekasih pada Minggu, 12 Januari sekitar pukul 04.38 WITA.

Namun ketika dihubungi kembali oleh Manja Mooy, sayangnya pesan yang dikirim tidak pernah dijawab lagi.

Kisah lain yang menyeruak bahwa Pratu AT sempat singgah di kos Prada Ricky Dillak yang beralamat di Komplek Bandara Rote Ndao untuk meminta rokok. Lokasi itu tak jauh dengan lokasi kejadian.

Kronologi penemuan mayat

Saksi bernama Velsi Boik merupakan orang pertama yang menginformasikan kabar peristiwa gantung diri tersebut. Saat itu ia hendak berangkat piket ke bandara tempat ia bertugas. Sampai di cabang menuju bandar DC Saudale, Desa Lekunik, Kecamatan Lobalain, ia dikagetkan melihat sosok tersebut sedang gantung diri di pohon asam.

Anggota Kodim bernama Pratu Valen tiba di lokasi kejadian sekitar sekitar pukul 07.20 WITA. Ia datang untuk memastikan kebenaran informasi setelah sebelumnya mendapatkan informasi dari masyarakat terkait peristiwa gantung diri seorang anggota TNI.

Setelah tiba di lokasi, Pratu Valen langsung menelepon Dandim dan Pasi OPS dan melaporkan bahwa benar Pratu Andi Tambaru yang gantung diri.

Komandan Kodim beserta pasi OPS dan Pasi Intel tiba di lokasi sekitar pukul 07.30 WITA untuk mengecek kondisi dan memerintahkan untuk menurunkan jenazah korban dari pohon. Selanjutnya, jenazah korban di turunkan dari pohon dan di bawa ke rumah sakit Baa untuk di lakukan Visum. Mayat Pratu Andi tiba di rumah sakit sekitar pukul 07.55 WITA. Korban diperkirakan telah meninggal dunia sekitar 2-3 jam sebelumnya.

 

Informasi dalam artikel ini tidak dibuat untuk menginspirasi siapapun melakukan perbuatan yang sama. Bila Anda mengalami depresi hingga muncul keinginan bunuh diri, segera konsultasikan ke pihak-pihak yang dapat membantu Anda seperti psikolog, psikiater atau klinik kesehatan mental.