Mengulik Proses Tradisional Krecek Rebung Lumajang, Kuliner Berkelas dari Bambu Muda
- pixabay
Krecek rebung Lumajang biasanya dimasak dengan bumbu khas seperti santan, rempah-rempah, dan opor. Hidangan ini sering disajikan bersama lontong, sambal petis, bumbu kedelai, dan telur goreng. Kombinasi rasa gurih, pedas, dan aroma asap menciptakan pengalaman kuliner yang sulit dilupakan.
Pada bulan Desember 2024, Kementerian Kebudayaan Indonesia menetapkan krecek rebung Lumajang sebagai warisan budaya takbenda. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap keberagaman kuliner tradisional Indonesia sekaligus upaya melestarikan tradisi lokal.
Menurut Nugraha Yudha, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lumajang, pengakuan ini bukan hanya untuk krecek rebung, tetapi juga bagi masyarakat Lumajang yang terus menjaga tradisi dan nilai budaya leluhur mereka.
Keunikan dan kelezatan krecek rebung Lumajang telah menarik perhatian wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Selain mencicipi kuliner ini, pengunjung juga bisa menyaksikan langsung proses pembuatannya, sebuah pengalaman budaya yang edukatif dan mengesankan.
Sebagai bagian dari identitas budaya, krecek rebung Lumajang memiliki nilai lebih dari sekadar kuliner. Hidangan ini adalah warisan tradisi yang menghubungkan generasi masa kini dengan warisan leluhur.
Dengan terus melestarikan metode tradisional pembuatannya, krecek rebung Lumajang tidak hanya menjadi kebanggaan masyarakat setempat tetapi juga aset budaya yang patut dijaga oleh seluruh bangsa Indonesia.
Disclaimer: Artikel ini sudah ditayangkan di jatim viva dengan judul "Keunikan Krecek Rebung Lumajang: Kuliner Tradisional yang Menjadi Warisan Budaya Takbenda".