Lantik Pengurus FTBM NTT, Ketua Umum FTBM Bilang Polikarpus Do Cukup Lama Mengabdikan Diri untuk FTBM

Pelantikan Pengurus FTBM NTT.
Sumber :
  • Istimewah

 

PHK Sepihak, Karyawan Gugat KSP Swasti Sari ke Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Kupang Kelas 1A

VIVA NTT - Ketua Umum FTBM, Kang Opik, resmi melantik para pengurus Forum Taman Baca Masyarakat (TMB) Nusa Tenggara Timur (NTT) secara virtual.

Acara pelantikan berlangsung di Aula Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP), Provinsi NTT, Rabu (12/2). 

Kejari Diminta PPK dan Pengguna Anggaran Awal Proyek AMB Rana Masak Harus Diperiksa

Acara tersebut dihadiri Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi NTT, Rita Wuisan, serta undangan lainnya.

Kang Opik mengatakan, kolaborasi itu sudah berlangsung sejak pengukuhan berlangsung.

Pemuda Macang Pacar Tergelincir di Air Terjun Meninggal Dunia

Ia mengatakan, acara itu bukan semata seremonial. Namun dilanjutkan dengan diskusi dan kecakapan literasi.

Dia menyebut NTT menjadi salah dari Provinsi anggota Forum TBM. Selain NTT, ada Sulawesi Selatan. Baginya itu merupakan indikator yang menegaskan bahwa Forum TBM NTT melaksanakan program dengan baik.

“Oleh karena itu, di periode kedua ini programnya semakin keren dan memberi dampak bagi penguatan budaya baca dan kecakapan literasi di masyarakat," kata dia secara online.

Dia mengatakan, tahun ini Forum TBM menginjak usia ke 20 tahun. Kepengurusan, kata dia, berada di level pusat hingga kabupaten/kota.

Kang Opik mengatakan, Polikarpus Do, Ketua Umum Forum TBM NTT adalah orang yang cukup lama mengabdikan diri untuk gerakan literasi di NTT.

“Semoga di periode kedua ini Forum TBM NTT semakin kuat, mampu mendampingi gerakan taman baca masyarakat di lapangan,” kata dia menambahkan.

Dia mengatakan, keberadaan Forum TBM untuk mendukung taman baca masyarakat yang ada. Sebagai organisasi nirlaba, perlu ada kerja sama dengan berbagai pihak.

“Teman-teman Forum TBM NTT untuk bisa berkolaborasi,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua FTBM NTT Polikarpus Do mengatakan, indeks literasi di NTT perlu ada optimalisasi maupun percepatan gerakan literasi di NTT. Dia mengatakan, komunitas tumbuh untuk menjawab itu.

“Salah satu persoalan dasar adalah literasi. Itu seperti jantung kehidupan,” kata dia.

Literasi jika tidak bisa dilakukan oleh masyarakat saja. Urusan literasi, kata dia, seharusnya menjadi tanggung jawab bersama. Baginya literasi itu hak yang harus dimiliki tiap individu.

Gerakan taman baca masyarakat yang bergerak dari level paling bawah, menjadi salah satu sarana menggerakkan itu. Dia meminta doa dan dukungan, terkhusus Pemprov NTT.

“Mudah-mudahan NTT segera keluar dari kemiskinan, baik itu pendidikan,” kata dia.

Ia mendorong, fokus saat ini harus menggairahkan literasi di masyarakat. Jika kuat literasi maka bisa memberi dampak lebih besar. Keluarga, lingkungan dan pemerintah serta mitra bisa berkolaborasi dalam segmen itu.

Polikarpus mengaku kerja sosial yang dengan berbagai tantangan ini, memang membuat forum ini cukup tertatih. Kepengurusan kali ini, adalah mendorong gerakan NTT membaca, NTT menulis, yang sudah dilaunching.

“Berkolaborasi dalam aksi, bertransformasi literasi menuju Indonesia emas. Kita harus bergandengan tangan,” tegas dia.

Dia mengatakan, pengurus yang baru ini memiliki komitmen untuk memajukan literasi di NTT lewat berbagai kegiatan. Ia meminta kerja yang dilakukan pada periode ini harus berbeda.

Dia menyebut ini adalah kerja sosial dan panggilan bagi orang-orang untuk menyediakan waktu dan tenaga hingga biaya untuk berkecimpung dalam pembangunan literasi.

“Literasi adalah satu-satunya jalan untuk mencapai visi besar menuju Indonesia emas,” ujar dia.