Mario Pranda ‘Sentil’ Pemecatan THL Mabar dengan 3 Dimensi Ini

Mario Pranda sentil pemecatan THL di Manggarai Barat
Sumber :
  • Facebook Mario Pranda

NTT VIVA – Mario Pranda angkat bicara ihwal pemecatan 20 orang Tenaga Harian Lepas atau THL pada Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Kabupaten Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur beberapa waktu lalu.

Ia menilai pemecatan puluhan THL itu sangat melukai kemanusian dan akan merusak demokrasi. Menilai dalam 3 dimensi Menurut Mario Pranda, pemecatan 20 orang THL itu mesti dilihat secara komprehensif.

"Saya membaca polemik ini dalam tiga dimensi utama yang menjadi dasar pertimbangan untuk kurang sepakat, yakni Kemanusian, Demokrasi, dan Hegemoni Kekuasaan," kata Mario Pranda kepada NTT VIVA, Selasa 21 Januari 2025.

Pertama, Mario, mengaitkan pemecatan THL itu kedalam Dimensi Kemanusiaan. Ia menilai pemecatan itu kurang tepat karena alasan kemanusiaan. Sebab, para THL itu adalah tulang punggung dari keluarganya masing-masing.

Imbas pemecatan itu, lanjutnya, bertambahnya jumlah pengangguran karena ada puluhan orang lagi kehilangan pekerjaan.

"Setelah mereka dipecat implikasinya banyak, kehilangan lapangan pekerjaan yang berpengaruh langsung terhadap kelangsungan hidup, urus makan dan menyekolahkan anak-anak mereka. Apalagi kalau sumber pendapatan keluarga hanya bergantung pada pekerjaan tersebut," jelas Mario.

"Atas dasar itu saya berpikir bahwa pemecataan terhadap THL apalagi yang telah mengabdi bertahun-tahun di daerah ini perlu dipertimbangkan ulang. Walaupun dari sisi regulasi tersedia ruang untuk melakukan pemecatan, tetapi saya tetap berharap untuk kebijakan ini ditinjau ulang," lanjutnya.