PKUMI Masjid Istiqlal Akan Terima Mahasiswa Internasional dari Malaysia
- Mikael Risdiyanto
NTT, VIVA - Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI) bersiap menerima mahasiswa internasional dari Malaysia setelah Majelis Agama Islam dan Adat Istiadat Melayu Kelantan (MAIK) melakukan penjajakan kerjasama dengan Masjid Istiqlal melalui PKUMI untuk mengirimkan imam-imam masjid mereka untuk menempuh pendidikan di PKUMI. Rencana kerjasama ini merupakan salah satu hasil dari persidangan meja bundar yang digelar di Hotel Perdana, Kota Bharu, Kelantan pada 27-28 Januari 2025.
Persidangan ini dibuka secara resmi oleh YB SS Dato' Mufti Negeri Kelantan dan dihadiri sejumlah tokoh agama terkemuka, termasuk Pimpinan Ma’had Aly Muallimin dan Muallimat, Pimpinan Ma’had Aly al-Hikamussalafiyyah, serta tokoh agama dari seluruh Kelantan. Dari pihak Masjid Istiqlal Jakarta, hadir Dr. Mulawarman Hannase selaku Kepala Bidang Pendidikan dan Diklat Masjid Istiqlal, dan Prof. Dr. KH. Ahmad Thib Raya, M.A., yang memberikan paparan mengenai sistem pendidikan di PKUMI.
Dr. Mulawarman Hannase menyampaikan apresiasi atas rencana kerjasama strategis antara Masjid Istiqlal Jakarta dan Masjid Negeri Kelantan. “Kerjasama ini adalah langkah besar untuk mempererat hubungan antar dua negara, khususnya dalam pendidikan kader ulama. Kami berharap program ini dapat menjadi model untuk kolaborasi masjid-masjid di Asia Tenggara,” ujarnya.
Senada dengan hal tersebut, Prof. Dr. KH. Ahmad Thib Raya, M.A., menyambut baik rencana MAIK untuk mengirim imam-imam masjid dari Kelantan ke PKUMI. “PKUMI siap memberikan pendidikan berkualitas yang tidak hanya berfokus pada ilmu agama, tetapi juga pada penguatan wawasan kebangsaan, kemasyarakatan, dan globalisasi, sehingga para imam dari Kelantan dapat menjadi pemimpin yang tidak hanya unggul secara spiritual, tetapi juga berdaya saing internasional,” ungkapnya.
Dalam persidangan meja bundar, dibahas secara mendalam mengenai prosedur penerimaan mahasiswa internasional, sistem pendidikan, serta kurikulum yang diterapkan di PKUMI. Program yang ditawarkan mencakup jenjang Magister PKU dan PKUP, serta Doktoral PKU.
Imam Besar Negeri Kelantan, Dr. H. Muhammad Hana Pizi Bin H. Abdullah, menyampaikan apresiasi atas kehadiran delegasi PKUMI dalam kegiatan ini. “Kami melihat PKUMI sebagai lembaga pendidikan yang sangat relevan dalam mencetak ulama dan pemimpin agama yang mampu menjawab tantangan zaman. Kami berharap kerjasama ini dapat segera direalisasikan untuk memberikan manfaat nyata bagi para imam kami,” ujarnya.
Persidangan ini juga menekankan pentingnya kolaborasi antar masjid besar seperti Masjid Istiqlal Jakarta dan Masjid Negeri Kelantan, sebagai wujud penguatan ukhuwah Islamiyah dan pengembangan pendidikan Islam di tingkat global.
Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas para imam masjid dari Kelantan, tetapi juga memperluas jejaring internasional PKUMI sebagai salah satu pusat pendidikan kader ulama di Asia Tenggara.
Kerjasama ini menjadi bukti nyata bahwa hubungan antar negara dapat diperkuat melalui pendidikan dan dakwah Islam. PKUMI optimis langkah ini akan membawa manfaat besar, tidak hanya bagi kedua lembaga, tetapi juga bagi masyarakat Muslim di Indonesia dan Malaysia.
Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI) telah lama berkomitmen untuk mencetak ulama yang berakhlak mulia dan berpandangan moderat, sehingga dapat menjadi rujukan umat di tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Program ini dirancang untuk melahirkan kader ulama yang menguasai khazanah Islam klasik serta ilmu pengetahuan modern dari berbagai disiplin, sehingga mampu menjawab isu-isu kontemporer.
Sebagai bagian dari upaya internasionalisasi dan peningkatan kualitas pendidikan, PKUMI telah menjalin kerjasama dengan berbagai institusi pendidikan terkemuka di dunia. Salah satunya adalah program short course yang diadakan di University of California, Riverside (UCR), yang memberikan kesempatan bagi para peserta untuk mendalami studi Islam dalam perspektif global. Selain itu, PKUMI juga mengadakan program serupa di Universitas Al-Azhar, Mesir, yang terkenal sebagai pusat pendidikan Islam tertua dan paling prestisius di dunia. Program ini dirancang untuk memperkaya wawasan peserta mengenai tradisi keilmuan Islam yang mendalam dan komprehensif.
Tidak hanya itu, PKUMI juga menjajaki kerjasama dengan Universitas Al-Qarawiyyin di Maroko, yang diakui sebagai universitas tertua di dunia. Melalui program short course di universitas ini, peserta diharapkan dapat memahami lebih dalam tentang kontribusi peradaban Islam dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan.
Dengan berbagai inisiatif tersebut, PKUMI berupaya untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan memperluas jaringan kerjasama internasional, guna mencetak ulama-ulama yang tidak hanya berkompeten dalam ilmu agama, tetapi juga memiliki wawasan global yang luas.*