Serahkan Sertifikat MLC 2006 ke PT Independent Marine Solisi, Pimpinan RINA Asia: Ini Tonggak Penting Bagi Pelaut Indone
- Istimewa
JAKARTA VIVA - Badan sertifikasi internasional Registro Italiano Navale (RINA) menyerahkan sertifikat Maritime Labour Convention (MLC) kepada PT Independent Marine Solusi yang merupakan perusahaan manning agen terkemuka di Surabaya, Jawa Timur.
Sertifikat tersebut diserahkan langsung oleh Pemimpin RINA Asia, Dr. (C) Ir. Karolus Karni Lando, MBA di Kantor RINA, Jakarta pada, Rabu 8 Februari 2025.
Karolus Karni Lando mengatakan bahwa, pencapaian ini bukan hanya menjadi tonggak penting bagi perusahaan tersebut, tetapi juga merupakan kebanggaan bagi Indonesia atas kontribusinya dalam mengirimkan pelaut berkualitas ke kapal-kapal asing di seluruh dunia.
Menurutnya, Indonesia dikenal sebagai salah satu negara penyumbang pelaut terbesar di dunia. Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, terdapat sekitar 1,4 juta pelaut Indonesia yang tersebar di berbagai belahan dunia.
Angka ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu dari lima negara terbesar penyumbang pelaut global. Namun, dalam hal jumlah pelaut yang bekerja di kapal asing, Indonesia masih berada di bawah Filipina, dengan hanya 378.000 pelaut Indonesia dibandingkan Filipina yang menyumbang 400.000 pelaut.
Padahal, pelaut Indonesia memiliki berbagai keunggulan yang diakui secara internasional. Mereka dikenal memiliki etos kerja tinggi, kemampuan beradaptasi dalam lingkungan kerja multikultural, serta keterampilan teknis yang diperoleh dari pengalaman di berbagai jenis kapal.
Selain itu, pelaut Indonesia dikenal karena sikap santun, loyalitas tinggi, dan kemampuan bekerja sama dengan kru dari berbagai negara. Meski memiliki banyak keunggulan, pelaut Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan.
Di antaranya adalah penguasaan bahasa inggris masih menjadi kendala utama dalam komunikasi di kapal internasional.
Kesenjangan teknologi karena kurangnya pemahaman tentang teknologi kapal modern dan penerapan prosedur keselamatan internasional, serta keterampilan non teknis yang perlu seperti peningkatan dalam hal kepemimpinan, manajemen tim, dan kemampuan pemecahan masalah.
Atas kendala tersebut, Badan Sertifikasi RINA Asia Pasifik dibawa kepemimpinan Dr (C) Ir. Karolus Karni Lando, MBA telah memainkan peran strategis dalam memastikan implementasi MLC 2006 di kawasan Asia Pasifik.
“Sertifikasi ini menjadi jaminan bahwa perusahaan-perusahaan manning agent di Indonesia memenuhi standar ketenagakerjaan internasional, termasuk dalam hal kesejahteraan dan perlindungan hak-hak pelaut,” ungkapnya.
Dorong untuk NTT, Membangun Generasi Pelaut Berdaya Saing Global Seiring dengan meningkatnya kebutuhan pelaut di pasar global, penting bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mendorong anak-anak muda agar mempertimbangkan karier sebagai pelaut.
Profesi ini tidak hanya menjanjikan pendapatan yang kompetitif, tetapi juga dapat menjadi pilar penting dalam meningkatkan perekonomian keluarga di wilayah tersebut.
Untuk itu, langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan pemerintah provinsi NTT adalah
Pertama, pendidikan dan pelatihan maritim untuk meningkatkan akses ke sekolah pelayaran dan lembaga pelatihan maritim dengan kurikulum berbasis standar internasional.
Kedua beasiswa dan program subsidi untuk memberikan beasiswa atau subsidi untuk pelajar NTT yang ingin menempuh pendidikan di bidang kelautan.
Ketiga kerja sama dengan industri untuk menjalin kemitraan dengan perusahaan manning agent dan operator kapal untuk membuka peluang magang dan penempatan kerja.
Keempat pelatihan bahasa inggris dan keterampilan non-teknis untuk mengadakan pelatihan intensif untuk meningkatkan kemampuan komunikasi, kepemimpinan, dan manajemen tim, serta fasilitasi sertifikasi internasional untuk mempermudah proses sertifikasi bagi pelaut NTT agar mereka dapat bersaing di pasar global.
Ia menambahkan, penyerahan sertifikasi MLC 2006 ini bukan hanya simbol pencapaian PT. Independent Marine Solusi, tetapi juga menjadi inspirasi bagi provinsi-provinsi di Indonesia, khususnya NTT, untuk mengembangkan potensi generasi muda di sektor maritim.
Dengan dukungan masyarakat dan pemerintah daerah, diharapkan akan lahir lebih banyak pelaut NTT yang berprestasi di kancah internasional, membawa nama baik Indonesia, sekaligus meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga mereka.