Hangatnya Bulan Suci Ramadan di Kota Dingin
- Emanuel Suryadi
Manggarai, NTT VIVA– Di balik hawa dingin Kota Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur, kehidupan beragamanya diselimuti kehangatan toleransi yang kuat.
Meskipun mayoritas warganya beragama Katolik, bulan Ramadan di kota yang berada di jantung Pulau Flores itu tetap menjadi momen istimewa yang memperkuat ikatan persaudaraan.
Ramadan penuh makna
Suasana sore di Masjid Agung Baiturrahman dan Masjid Jihadul Ukhro menjadi lebih ramai dengan kehadiran para pedagang takjil yang dengan ramahnya menjajakan aneka makanan khas Ramadan, seperti kolak pisang, bubur kacang hijau, es buah dan jajanan lezat lainnya.
Di jalanan tampak pula pihak kepolisian dan TNI sibuk mengatur lalu lintas dan mengarahkan kendaraan para pemburu takjil untuk diparkir pada tempatnya.
Menariknya, para pembeli takjil tidak hanya dari kalangan muslim, tetapi juga dari non-Muslim yang tak cuma membeli takjil tapi ingin merasakan ngabuburit bersama.
Setiap kali Bulan Suci Ramadan tiba, Kota Ruteng memang selalu lebih berwarna. Tentu bukan saja tentang berburu takjil dan ngabuburit yang asyik tetapi juga tentang salat yang khusyuk.