Kuasa Hukum : MK Wajib Tetapkan Willy Lay-Vicente Gonsalves Pemenang Pilkada Belu
- Vidigal Bria
Thomas juga menyampaikan, Bawaslu Belu mengeluarkan rekomendasi terkait dugaan pelanggaran administrasi yang dilakukan Vicente Hornai Gonsalves.
Terdapat dua poin utama dalam rekomendasi tersebut, yakni telah terbukti adanya pelanggaran administrasi oleh Vicente Hornai Gonsalves dan meminta KPU Belu untuk menindaklanjuti sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
"KPU kemudian melakukan telaah dan kajian hukum terkait dengan rekomendasi yang disampaikan oleh Bawaslu. Pada akhirnya kami tetap pada keputusan yang telah ditetapkan oleh termohon (KPU Belu)," pungkas Thomas.
Di lain kesempatan, warga Kabupaten Belu yakni Andi mengungkapkan bahwa, persoalan yang didalilkan pemohon adalah kelalaian dari KPU dan Bawaslu Kabupaten Belu.
"Ketika kita mencoba untuk membedah masalah ini, ternyata bisa dapat kita simpulkan bahwa kelalaian itu dari KPU dan Bawaslu. Kenapa fasilitas awal Verifikasi dokumen kepesertaannya di Pilbup Belu, Kedua lembaga tidak meneliti baik-baik, padahal pada saat sosialisasi untuk maju sebagai Bakal Calon itu diawasi langsung Bawaslu dan dihadirkan KPU, Kepolisian dan Kejaksaan Negeri Belu, tapi kenapa tidak disampaikan disitu," tekan Andi.
Andi juga mengatakan, setelah Willy Lai dan Vicente Hornai sudah unggul dan terpilih sebagai pemenang baru di proses ke MK.
"Ini satu kekeliruan paling besar dalam kinerja Bawaslu dan KPU. Dari awal pendaftaran, sosialisasi dan verifikasi dokumen bakal calon tidak disampaikan memang, setelah paslon Nomor 1 sudah menang Pibup Belu baru protes. Ada apa?" tuding Andi.