Longsoran Batu Besar Tutup Jalan, Akses ke Sano Nggoang di Manggarai Barat Kembali Normal
- Alfons Abun
NTT VIVA – Bongkahan batu yang menutup ruas jalan akibat longsor di Kampung Lara Lujang, Desa Poco Golo Kempo, Kecamatan Sano Nggoang, Manggara Barat yang berdampak pada terhambatnya transportasi Bambor-Werang, telah selesai dievakuasi. Akses menuju Sano Nggoang dan atau sebaliknya, kini kembali normal.
Eskavator atau alat berat pengeruk dari Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi, dikerahkan ke lokasi, pasca mendapat laporan, bahwa akses Bambor-Werang, lumpuh akibat batu berukuran besar, menutup ruas jalan karena longsor.
“Alat berat sudah di lokasi. Batu berukuran besar yang menutup ruas jalan, segera di evakuasi,” kata Kapala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi Kabupaten Manggarai Barat, Yoseph Suhandi, sebagaimana dikutip dari portal manggaraibaratkab.go.id, Senin 27 Januari 2025.
Sejumlah foto-foto dikirimkan Yoseph via WhatsApp. Dari foto-foto yang dikirim itu, nampak alat berat dan kendaraan truck sedang mengevakuasi batu-batu besar yang melintang di tengah jalan.
Dengan dievakuasinya batu-batu besar yang melintang di tengah jalan itu, maka transportasi dari dan ke Sano Nggoang yang sempat lumpuh, kini normal kembali.
Diberitakan sebelumnya, longsor berupa bongkahan batu besar menutup akses jalan kabupaten yang menghubungkan Kecamatan Sano Nggoang di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Longsoran terjadi tepat di Kampung Lara Lujang, Desa Poco Golo Kempo Kecamatan Sano Nggoang, Minggu, 26 Januarin2025.
Akibat kejadian ini, akses menuju Kecamatan Sano Nggoang, maupun sebaliknya lumpuh karena tidak dapat dilalui kendaraan.
Dalam video yang beredar di media sosial tampak dua buah batu besar berada di tengah jalan. Batu-batu berukuran berdiameter lebih dari 2 meter tersebut mengalami longsor dan menggelinding turun di tengah jalan.
Bongkahan batu cukup besar menyulitkan upaya evakuasi. Tampak warga secara swadaya melakukan pemecahan batu secara manual dengan menggunakan palu.
Yos Dasor salah satu pengguna jalan yang sementara melintas di jalan itu menyebut longsor bongkahan batu itu membuat kendaraan roda dua dan empat sulit melintas.
"Kami sangat terganggu perjalanan di situ tadi, memang mau masuk di kampung Lara Lujang itu tadi sangat rawan dengan terjadinya tanah longsor," ujar Yos, Minggu sore.
"Apalagi musim hujan seperti ini. Tadi itu, untuk bisa dilewati oleh kendaraan roda empat saja agak susah, terpaksa harus memukul batu yang tergelatak di tengah jalan itu menggunakan palu," sambungnya.
Yos berharap agar pemerintah setempat secepatnya berkordinasi dengan dinas terkait.
"Harapan dari kami sebagai masyarakat agar Pa Camat secepatnya berkordinasi dengan Dinas PU, karena jalur ini daerah rawan longsor, mengingat sekarang musim hujan. Apalagi material longsor menutupi sebagian jalan dan menyulitkan kendaraan untuk dilewati. Apalagi kondisi sebelah kiri jalan yang sangat jurang," harapnya.
Dirinya juga mengingatkan agar berhati-hati saat melintasi di jalan itu, utamakan keselamatan.