Ketiadaan Susu dalam Menu Makan Bergizi Gratis, Wamensos Agus Jabo Beri Penjelasan

Uji coba program makan bergizi gratis di SDN Tugu, Kamis, 25 Juli 2024
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fajar Sodiq (Solo)

NTT - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto resmi diluncurkan pada Senin, 6 Januari 2025. Peluncuran ini mendapat perhatian luas, terutama soal menu yang disajikan. Salah satu topik yang menjadi sorotan adalah ketiadaan susu dalam menu makan bergizi gratis di beberapa lokasi, termasuk di Jakarta.

Pengacara Tuding Kejari Manggarai Keliru Tetapkan Sony Darung Tersangka

Wakil Menteri Sosial (Wamensos), Agus Jabo Priyono, menjawab pertanyaan ini saat meninjau pelaksanaan program di SMP Barunawati, Slipi, Jakarta Barat.

Pada hari pertama pelaksanaan MBG, menu yang disajikan terdiri dari nasi, tahu goreng, ayam teriyaki, sayur kacang panjang, dan buah jeruk. Meski beragam, susu yang awalnya direncanakan sebagai bagian dari menu tidak tampak tersedia. Menjawab hal ini, Agus Jabo menyampaikan bahwa susu memang tidak akan disediakan setiap hari, melainkan hanya dua hingga tiga kali seminggu.

Pramono Anung Siap Kolaborasi dengan Ormas untuk Atasi Pungli dan Tingkatkan Pemberdayaan Masyarakat di Jakarta

“Untuk masalah susu itu direncanakan karena memang hari ini belum ada. Seminggu dua sampai tiga kali jadi memang tidak setiap hari,” ucap Agus Jabo, dikutip dari viva.co.id.

Ia menambahkan, tujuan utama program ini adalah memberikan makanan bergizi seimbang, yang mencakup sayuran dan buah untuk membiasakan anak-anak menikmati makanan sehat.

Organisasi Mahasiswa 'Plototi' Penanganan Kasus Pelecehan Seksual Terhadap Anak di Malaka

Pelaksanaan perdana MBG di Jakarta melibatkan empat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG yang mampu menyediakan lebih dari 12.000 porsi makanan untuk siswa SD, SMP, dan SMA. Menurut Pj Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, jumlah SPPG akan terus ditingkatkan hingga mencapai 17 unit pada akhir Januari 2025, dan ditargetkan mencapai 153 unit pada akhir tahun ini.

Program MBG bertujuan menjangkau 3 juta penerima manfaat di tahap awal. Pemerintah berharap pada Agustus 2025, jumlah penerima manfaat dapat meningkat hingga 15 juta orang. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyebut program ini sebagai kelanjutan dari uji coba sebelumnya di berbagai daerah.

Halaman Selanjutnya
img_title