Menteri Agama Minta Ajarkan Nilai Moderat Sejak Usia Dini

Foto. Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam kegiatan Pesantren Kilat
Sumber :
  • Mikael Risdiyanto

“Kita ingin melahirkan pemimpin masa depan yang berakhlak mulia, cerdas, dan punya kesadaran sosial tinggi,” katanya.

Ekspedisi Jaringan Andal Indosat Ooredoo Hutchison: Konektivitas Stabil Selama Ramadan dan Idulfitri

Salah satu sesi yang menarik perhatian peserta adalah pemaparan dari Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, yang membawakan materi 'Pengenalan Jenis-jenis Uang.' 

Dalam sesi ini, Destry menjelaskan sejarah dan perkembangan uang dari masa ke masa, jenis-jenis uang, termasuk peran uang digital dalam kehidupan modern.  

Polisi Labuan Bajo Ungkap Tabiat Pengendara Bakar Motornya Sendiri: Sering Ditilang!

Peserta menunjukkan antusiasme tinggi dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada Destry mengenai keaslian uang, peredaran uang digital, hingga peran BI dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional. Suasana diskusi berlangsung interaktif dan penuh semangat.  

“Santri dan generasi muda harus memahami literasi keuangan sejak dini. Pemahaman ini penting agar mereka bisa bijak mengelola keuangan dan terlibat aktif dalam pembangunan ekonomi yang inklusif,” ungkap Destry.

Anggota DPR RI Andreas Hugo Parera Berbagi Pengetahuan tentang Teknologi Masa Depan di Kampus INF

Kegiatan Sanlat juga diisi dengan materi keagamaan dari para tokoh agama nasional, termasuk pembelajaran akhlak, kepemimpinan, dan peran ulama dalam merawat persatuan bangsa. Peserta dilibatkan dalam diskusi, simulasi peran sosial ulama, serta aktivitas ibadah bersama yang memperkuat nilai spiritual dan kebangsaan.

Menteri Agama Nasaruddin Umar menutup kegiatan ini dengan menyampaikan harapannya agar peserta Sanlat menjadi pionir moderasi beragama di lingkungan masing-masing. 

Halaman Selanjutnya
img_title