Wabah ASF Kembali Melanda Nagekeo, Ribuan Ternak Babi Mati

Bangkai babi di Desa Odaute, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo mati akibat ASF.
Sumber :
  • Sevrin Waja

Nagekeo, NTT ViVa– Ribuan ternak babi di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, (NTT) mati akibat virus African Swine Fever (ASF).

Jejak Jepang di Nagekeo: Bunker-Bunker Peninggalan Perang Dunia II yang Terlupakan

Kejadian ini merupakan yang kedua kalinya setelah tahun 2022 lalu di mana populasi babi di wilayah itu nyaris punah akibat wabah virus asal Afrika tersebut.

Dinas Peternakan Kabupaten Nagekeo merilis data kematian babi di mana sampai saat ini, jumlah ternak babi yang mati akibat serangan ASF sebanyak 2141 ekor.

Cara Tilang Polantas Labuan Bajo Picu Kemarahan, Pengendara Mengamuk Bakar Motornya Sendiri

Ternak Babi yang mati tersebar di lima kecamatan yakni Kecamatan Aesesa, Wolowae, Nangaroro, Keotengah dan Kecamatan Mauponggo.

Dari jumlah tersebut Kecamatan Nangaroro menempati urutan teratas dengan jumlah kematian babi sebanyak 1.098 ekor, disusul Kecamatan Wolowae 650 ekor, Kecamatan Keotengah 232 ekor dan Kecamatan Mauponggo 36 ekor.

Dekranasda Nagekeo Dorong Digitalisasi Pemasaran Produk UMKM

"Serangan ASF ini terjadi sejak periode Januari 2025. Setelah itu di bulan Februari karena masifnya kasus ASF kami keluarkan Instruksi Bupati dengan menutup pasar untuk berhenti menjual ternak babi di pasar" jelas Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Nagekeo Clementina Dawo, Kamis, 27 Maret 2025.

ASF merupakan spesies virus yang menyebabkan penyakit demam pada babi. Virus ini merupakan satu-satunya spesies virus dalam famili Asfarviridae dan genus Asfivirus. Virus ini dikelompokkan dalam grup I dalam sistem klasifikasi Baltimore, yaitu virus DNA dengan untai ganda.

Halaman Selanjutnya
img_title