Oriza Sativa Primajaya Sebut BrantasTic Selaras dengan Program Wali Kota, OPD Jangan Ragu
- Mikael Risdiyanto
VIVA NTT – Visi Misi Vinanda Prameswati dan Gus Qowim khususnya program utama Sapta Cipta poin 3 tentang Kediri City Tour (D’CITO) dalam pilkada kali lalu, saat ini pelaksanaannya ditunggu banyak pihak. Pasalnya di era pemerintahan sebelumnya potensi pariwisata menurut beberapa pihak tidak garap secara maksimal dan profesional.
Merujuk hal ini awak media mencoba menggali lebih dalam dengan perintis BrantasTic, sebuah ajang mingguan pertunjukan seni dan budaya di Taman Brantas yang berlokasi di bantaran kali.
Oriza Sativa Primajaya mengungkapkan, “Awal tahun ini (2025) saya ditunjuk sebagai Ketua BrantasTic guna membenahi kekurangan dalam ajang tersebut. Di kepemimpinan saya ini tentu harapannya bisa lebih baik lagi. Jujur ajang BrantasTic sempat vakum tiga bulan pada tahun lalu (2024).”
Terkait sejak kapan even itu digelar, ia membeberkan, “BrantasTic ada dan digelar semasa kepemimpinan Pj. Wali Kota Kediri Bu Zanariyah. Awalnya suami Pj Wali Kota yang bernama Pak Mulyadi sering ngopi di tempat usaha saya belakang Perpustakaan Kota. Habis mahgrib Pak Mul sering ngopi disitu, lambat laun ada obrolan yang awalnya saya rasa tidak begitu penting. Namun Pak Mulyadi terus memancing sembari menggali potensi apa yang bisa dilakukan untuk Kota Kediri”
“Kemudian saya bercerita bahwa di Solo tiap 2 minggu sekali ada Art Perfomance di Jalan Gatot Subroto semacam Car Free Night dan disitu disuguhkan banyak pertunjukkan seni seperti ada Musisi, pesulap, UMKM dan mengapa di Kota Kediri tidak bisa seperti itu Pak Mul?” ucapnya
Lalu Oriza mengatakan, suami Pj. Wali Kota menanyakan apa alasan perlu dibuat even semacam itu. Ia menjawab, “Setidaknya perekonomian bergerak, UMKM ikut tumbuh kalau industri kreatifnya juga berkembang. Awalnya hanya seperti itu saja.”
Dikatakan, “Menindaklanjuti ide itu saya akhirnya mengumpulkan beberapa teman untuk mereferensikan kelompok, ada yang dari komunitas film, dari konten kreator, komunitas tari dan lainnya. Dari itu maka dibentuklah grup diantaranya BrantasTic, Brantasima dan Joyfest. Kalau BrantasTic dulu fokusnya di musik, kalau BrantasSima lebih fokus ke film, kalau Joyfest (Joyoboyo Dance Festival) fokus ke tari-tarian.”