Mahasiswi Undana Harap MENTARI Tidak Berhenti Kembangkan Inovasi di NTT
- Mario Langun
NTT VIVA - Program MENTARI (Menuju Transisi Energi Rendah Karbon Indonesia) telah mambantu sejumlah daerah di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Acara ini juga mencakup sesi refleksi melalui video Gender Action Learning for Sustainability, dengan menghadirkan womenchampion dari Desa Mata Redi dan Mata Woga, Sumba Tengah.
MENTARI telah membangun proyek percontohan model energi terbarukan yang dapat direplikasi di kawasan pedesaan, salah satunya adalah teknologi percontohan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 95 kWp dengan teknologi Smart Meter di Desa Mata Redi dan Mata Woga, Sumba Tengah.
Inovasi ini telah mampu mengalirkan listrik ke 238 rumah dan fasilitas publik lainnya serta memberdayakan BUM Desa yang telah berhasil memproduksi produk-produk desa unggulan menggunakan energi terbarukan dan masuk ke pasar nasional.
Selain itu, program MENTARI telah mendukung pemerintah Nusa Tenggara Timur untuk menghasilkan dokumen Rencana Umum Energi Daerah (RUED) Provinsi NTT untuk tahun 2025-2034.
Untuk diketahui, MENTARI merupakan sebuah program kemitraan bilateral antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Inggris yang bertujuan untuk mewujudkan transisi energi yang adil di Indonesia.
Kristina Adriani Krowa, salah seorang Mahasiswi Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, berharap agar program MENTARI tidak berhenti kembangkan inovasi di NTT.