Sedih! Pratu Andi Sempat Curhat soal Belis Calon Istri Sebelum Gantung Diri
- Tony
NTT VIVA - Seorang pria nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri di sebuah pohon Asam di Desa Lekunik, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu (12/1) sekitar pukul 06.46 WITA.
Korban diketahui seorang prajurit TNI berpangkat Pratu yang bertugas di Kodim 1627 Rote Ndao. Ia diduga sedang mengalami depresi karena masalah asmara dengan kekasihnya.
Lantas sebelum ditemukan gantung diri, Pratu AT sempat mengirim pesan WhatsApp ke ponsel milik calon pendamping hidupnya.
"Tolong cari lokasi saya lewat I cloud sayang, saya sayang kamu, jangan lupa mama dan bapak di Rote." tulis pesan WhatsApp tersebut diterima sang kekasih pada Minggu, (12/1) sekitar pukul 04.38 WITA.
Namun ketika dihubungi kembali oleh pacarnya yang diketahui bernama Manja Mooy, sayang pesan yang dikirim tidak mendapatkan jawaban.
Sempat Curhat Mahar Kekasihnya
Pada Sabtu (11/1) malam, sekitar pukul 22.50 WITA, Pratu AT bercerita kepada Pratu Valen terkait masalah asmara. Pratu AT diminta untuk menikahi pacarnya bernama Manja Mooy, namun calon mertua meminta belis sejumlah Rp250 juta, sementara Pratu AT hanya memiliki uang sejumlah Rp40 Jutaan rupiah di rekening miliknya.
Kisah lain sebelum Pratu AT pergi selamanya, Ia sempat singgah di kos Prada Ricky Dillak yang beralamat di Komplek Bandara D.C. Saudara Kabupaten Rote Ndao pada Minggu (12/1) sekitar 04.20 WITA untuk meminta rokok. Lokasi itu tak jauh dengan lokasi kejadian.
Kronologi Penemuan Mayat
Dari informasi yang diperoleh media ini, kronologi penemuan mayat bermula dari saksi bernama Velsi Boik hendak berangkat piket ke Bandara tempat ia bertugas. Sampai di cabang menuju bandar DC Saudale, Desa Lekunik, Kecamatan Lobalain, ia dikagetkan dengan penemuan seorang diduga anggota Kodim sedang gantung diri di pohon asam.
Seorang anggota Kodim bernama Pratu Valen tiba di lokasi kejadian sekitar sekitar pukul 07.20 WITA. Ia datang untuk mengecek kebenaran informasi setelah sebelumnya mendapatkan informasi dari masyarakat terkait peristiwa gantung diri. Setelah tiba di lokasi, Pratu Valen langsung menelpon Dandim dan Pasi OPS dan melaporkan bahwa benar Pratu Andi di temukan gantung diri.
Komandan Kodim beserta pasi OPS dan Pasi Intel tiba di lokasi sekitar pukul 07.30 WITA untuk mengecek kondisi dan memerintahkan untuk menurunkan jenazah korban dari pohon.
Selanjutnya, jenazah korban di turunkan dari pohon dan di bawa ke rumah sakit Baa untuk di lakukan Visum. Mayat pratu Andi tiba di rumah sakit sekitar pukul 07.55 WITA.
Korban disemayamkan di ruang ICU RSUD Baa untuk dilakukan visum oleh petugas Rumah Sakit. Dari hasil visum, terdapat hasil lebam bekas tercekik tali di leher pada seluruh lingkaran leher.
Korban diperkirakan meninggal dunia sekitar 2-3 jam sebelum ditemukan gantung diri, dikarenakan mayat tidak terlalu kaku.
Dari hasil visum itu juga, tidak ditemukan tanda tanda kekerasan di seluruh tubuh, dan terdapat luka goresan di paha dalam kiri dengan diameter 2 CM. Lidah korban tergigit oleh gigi korban, dan kondisi leher patah akibat tergantung.