Hujan Deras Sebabkan Longsor di Jalan Provinsi Labuan Bajo-Terang

Titik Longsor di Wae Sipi
Sumber :
  • fons abun

 NTT VIVA - Intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir menyebabkan longsor di jalan provinsi Labuan Bajo -Terang, tepatnya di Desa Nggorang, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Warga Keluhkan Aroma Bau Tinja dari Pipa Sambungan IPAL di Labuan Bajo

 

Longsor tersebut menggerus badan jalan selebar 2,5 meter dengan panjang 12 meter dan tinggi 7 meter, mengancam keselamatan pengguna jalan dan mengganggu arus lalu lintas.

Kabar Gembira! Jetstar Asia Terbang Langsung Singapura-Labuan Bajo Mulai 20 Maret 2025

 

Selain akses penghubung ke Kabupaten Manggarai. Jalan ini merupakan akses penting yang menghubungkan beberapa kecamatan, seperti Boleng, Pacar, Macang Pacar, Ndoso, Kuwus, Kuwus Barat, dan sekitarnya.

Permudah Reservasi Pengunjung, Balai Taman Nasional Komodo Launching E-Tiket Si Ora

 

Kini, kondisi jalan yang tinggal separuh semakin membuat warga khawatir.

 

Ovan, salah satu pengguna jalan yang setiap hari melintasi area tersebut, mengungkapkan bahwa longsor sudah terjadi pada Minggu dini hari (19/1) saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut.

 

Ia berharap pemerintah segera mengambil tindakan untuk memperbaiki jalan tersebut. "Jalan ini akses ke beberapa kecamatan. Kalau tidak segera diperbaiki, akan semakin membahayakan," ujar Ovan, Minggu (19/1).

 

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manggarai Barat, Fridus Tobong, mengatakan sudah melaporkan kasus itu kepada Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Barat.

 

“Untuk administrasi kedaruratan akan segera kita selesaikan Senin besok. Tapi laporan kepada pimpinan sudah kita sampaikan,” kata Fridus.

 

Dalam laporannya disampaikan bahwa kasus longsor itu menimpa sebuah deuker dan memakan separuh badan jalan, dengan total lebar kerusakan 2,5 meter, panjang 12 meter dan tinggi 7 meter.

 

Untuk penangan darurat, pihaknya sedang berkoordinasi dengan instansi teknis, dengan melakukan pelebaran sekitar 1,4 meter.

 

Fridus memastikan bahwa kendaraan roda 2 dan roda 4 masih bisa lewat di lokasi itu. Sebab masih ada sisa sekitar 2,45 meter badan jalan yang bisa digunakan.

 

Sedangkan kendaraan roda 6 dan roda 8 agar untuk sementara, tidak melewati jalur itu, untuk menghindari terjadinya pergerakan tanah dan tidak memperparah kerusakan.

 

Penanganan Darurat

 

Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi Kabupaten Manggarai Barat, Yoseph Suhandi, mengaku telah meninjau lokasi longsor tersebut.

 

"Kami sudah pulang pantau di Lokasi," ungkapnya kepada VIVA NTT, Minggu sore.

 

Ia menjelaskan kendaraan roda empat dan sepeda motor masih bisa melewati jalur itu. Kata dia, pihaknya sementra mencari upaya untuk penanganan darurat sehingga kendaraan besar seperti dump truk bisa lewat.

 

"Kami lagi upayakan cari plat untuk penanganan darurat sehingga kendaraan besar/dump truk bisa lewat. Sambil menunggu pernyataan bencana dari pejabat yang berwenang," jelasnya.

 

Ia menambhakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Provinsi NTT karena ruas jalan itu merupakan jalan provinsi.

 

"Jawaban dari Kabid Bina Marga Pemkab tangani darurat dulu sambil mereka upayakan dan datang pantau secara langsung untuk penanganan secara permanen," pungkasnya.