Polisi Labuan Bajo Ungkap Tabiat Pengendara Bakar Motornya Sendiri: Sering Ditilang!

Pengendara di Labuan Bajo membakar motornya sendiri
Sumber :
  • Tangkapan layar video

Manggarai Barat, NTT ViVa– Polres Manggarai Barat merespons pernyataan pria yang membakar motornya sendiri karena kesal sama polisi yang menilangnya seperti begal, sehingga memicu kemarahannya sampai nekat membakar motornya.

Cara Tilang Polantas Labuan Bajo Picu Kemarahan, Pengendara Mengamuk Bakar Motornya Sendiri

Kasat Lantas Polres Manggarai Barat, AKP I Made Supharta Purnama mengkonfirmasi bahwa operasi penilangan kendaraan bermotor yang menggunakan knalpot tidak sesuai spesifikasi telah dilakukan di Jalan Frans Nala, yang berujung pada pembakaran motor RX-King oleh pemiliknya, Ninong.

AKP Made Supharta menampik tudingan bahwa petugas kepolisian melakukan penilangan secara berlebihan atau tidak profesional, seperti yang dituduhkan oleh Ninong.

CV Langga Putra Jual Batu dan Pasir di Sungai Wae Bobo Tanpa Izin, Pemda dan APH Membisu

Menurut AKP Made, hal tersebut bermula dari laporan masyarakat tentang kelompok pengendara motor yang melakukan aksi menggeber motor dengan kencang dan berkendara secara zig-zag di jalan raya, sehingga petugas kepolisian melakukan tindakan penilangan.

“Polisi membubarkan konvoi gerombolan kendaraan bermotor pada Rabu malam (26/3). Gerombolan bermotor yang mencapai puluhan kendaraan ini terlihat berkendara secara ugal-ugalan,” ujar AKP I Made Supharta Purnama, dikutip Jumat, 28 Maret 2025.

Kegiatan Penambangan Ilegal CV Langga Putra Di Sungai Wae Bobo Picu Kerusakan Ekosistem

Ia mengaku patroli yang merupakan bagian dari giat Operasi Ketupat 2025 itu diwarnai dengan aksi pembakaran sepeda motor oleh salah satu peserta konvoi yang terjadi di depan Gedung Pramuka Labuan Bajo.

"Benar ada pengendara motor oleh petugas kami disetop karena menggeber motor hingga berkendara zig-zag yang membuat masyarakat maupun pengendara lain resah," terang AKP Made.

"Saat hendak diamankan, pemilik sepeda motor tidak mau menyerahkan kepada petugas. Namun, lebih memilih membakar motornya sendiri. Aksi konvoi itu juga tidak mendapatkan izin resmi dari kepolisian," sambungnya.

Ia memastikan, setiap mendapat laporan atau melihat gerombolan bermotor yang tidak menaati aturan dlalu lintas maka polisi wajib menghentikan kendaraan tersebut.

 

Anggota polisi menyaksikan Ninong membakar motornya sendiri.

Photo :
  • Dok. polisi

 

Motor yang dibakar sering kena tilang

Kasat Lantas menyebut, sosok pengendara yang nekat membakar motor sendiri itu merupakan warga Sernaru, Kelurahan Wae Kelambu yang sebelumnya pernah dua kali ditilang gara-gara melanggar lalu lintas.

"Saat dihentikan, Ninong tidak menggunakan helm maupun kelengkapan dalam berkendara lainnya dan menggunakan knalpot tidak sesuai spesifikasi teknis (spektek) termasuk tanda nomor kendaraan bermotor (TNKB) ilegal," jelas Kasat Lantas I Made Supharta.

Sepeda motor milik Ninong yang dibakar tersebut sebelumnya juga sudah pernah ditertibkan karena menggunakan knalpot tidak sesuai spektek.

"Kendaraan itu, pernah kita berikan teguran sebanyak dua kali sejak bulan Desember 2024. Petugas juga pernah mendatangi rumah Ninong untuk memberikan imbauan secara dor to dor. Namun, hal tersebut tidak diindahkan hingga akhirnya sepeda motor itu dibakar," tuturnya.

Ia menambahkan, bangkai motor Yamaha RX-King yang dibakar oleh pemiliknya itu telah dibawah ke Mapolres Manggarai Barat.

"Bangkai kendaraan tersebut telah kita amankan di Kantor Lantas untuk dicek kelengkapan legalitasnya," ucap perwira dengan balok tiga dipundaknya itu.

Sebelumnya diberitakan, kejadian tak biasa terjadi di jalan raya Labuan Bajo di mana seorang pengendara motor melakukan aksi ekstrem dengan membakar motornya sendiri.

Tindakan itu dilakukan setelah terjadi perselisihan dengan petugas polisi lalu lintas yang melakukan penilangan terhadapnya.

Dalam rekaman video yang beredar luas, terdengar suara yang diduga berasal dari pemilik motor tersebut, mengeluhkan tindakan petugas polisi lalu lintas dengan mengatakan, "Saya tidak suka saja ka. Saya bukan penjahat masalahnya."

Pria dalam video tersebut terdengar mengungkapkan kemarahannya, "Daripada bawa di polres tidak jelas-jelas mendingan bakar. Tahan orang punya motor tanpa sebab.”

Rekaman video tersebut juga menunjukkan bahwa lokasi insiden tersebut dihadiri warga dan sekelompok anggota kepolisian, termasuk terdengar suara yang menyebutkan kehadiran Kasat Lantas di tempat kejadian.

Tilang seperti begal

Ninong Agustin (35), menceritakan musabab dari aksi nekatnya itu yang bermula ketika polisi melakukan penilangan dengan cara menyergap tanpa mengarahkan pengendara menepikan kendaraan terlebih dahulu.

Ninong mengatakan, orang yang menyetop motornya tidak memakai seragam polisi dan pada saat itu Ninong yang berboncengan dengan anaknya berjalan pelan.

“Itu kan tadi malam (Rabu malam) ya kaka sekitar jam 9 malam. Saya kira dia mau begal dan saya suruh anak saya lompat dan lari sedangkan saya turun dan tanya ke dia kau siapa. Saya saat itu sudah berpikir lain ah ini begal. Tapi orang itu mengaku polisi lalu lintas. Tapi begini caramu. Saya tanya begitu. Lalu ada argument-argumen ini atas perintah dia bilang,” kata Ninong ketika dihubungi Kamis, 27 Maret 2025.

Ninong mengaku, saat itu ia baru saja keluar dari Gor Komodo tempat penyambutan kontingen sepak bola Persamba Manggarai Barat usai mengikuti turnamen Eltari Cup di Kupang. Ninong bilang, ia ditilang ketika keluar dari Gor.

Ninong dan polisi berdebat soal motornya yang menggunakan knalpot tidak standar tapi harus dibawa ke Polres sementara Ninong menawarkan agar ia mengganti knalpot racing dengan yang standar di tempat dia ditilang.

“Terus mereka (polisi) bilang ada perintah razia knalpot racing dan motor saya harus dibawa ke Polres. Terus di sana sudah ada Pak Kasat Lantas. Saya bilang kalau memang knalpot jadi alasannya saya akan mengganti knalpot di tempat tapi motor jangan bawa ke Polres dan saya masih pakai helm kok. Kami berdebat soal knalpot racing sampai saya bilang daripada dibawa ke Polres lebih baik saya bakar saya punya motor, toh bukan motor orang tapi motor sendiri,” katanya.

Ucapan Ninong yang hendak membakar motornya kemudian diikuti oleh kalimat provokasi dari beberapa anggota yang terkesan memancing emosi Ninong.

“Terus ada Bahasa sumbang. Sangat disayangkan pernyataan dari Kasat Lantas dan Kasat Sabhara yang mengatakan ayo kalau jago kau bakar kau punya motor. Saya bakar saya punya motor di depan mereka semua menggunakan bensin dari selang motor lalu saya bakar. Mereka menonton saja seperti dalam video,” beber Ninong.

“Yang saya tidak terima bagaimana psikologi saya punya anak ka. Cara tilangnya serobot seolah-olah begal begitu ka,” sambungnya.

Ninong sendiri mengaku tidak menyesali perbuatannya karena hal itu dilakukan secara sadar terlebih motor Yamaha King tersebut merupakan motor milik sendiri dengan surat-surat lengkap.