Oknum Penyidik Agustinus Bria Seran Diadukan ke Propam Polda NTT

Petronela Tilis dan saksi Elfrida Manue Kuriun pegang bukti aduan
Sumber :
  • Mario Langun

Karena pada berita acara tersebut memuat segala sesuatu yang dilihat, dialami atau di dengar. Berita acara yang dibuat di TKP merupakan alat bukti sah  yakni “Surat”. Dan karena tidak dibuatkan berita acara di TKP ini maka sebagai Pelapor, saya merasa dirugikan.

Perum Bulog Cabang Bajawa Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Lebaran

Pasal 406  KUHP  yang  termuat  dalam  LP/B/43/XII/2024/SPKT/Polsek  Noemuti/Polres Timor Tengah Utara/Polda Nusa Tenggara Timur, tanggal 24 Desember 2024 yang menjadi pasal  sangkaan  pengrusakan  diganti  oknum  penyidik  pembantu  tersebut  dengan  sangkaan pasal 407. 

Ini sangat merugikan saya karena pengrusakkan dilakukan Terlapor Blasius Lopis saat  semua  umat  Kristen  termasuk  saya  Pelapor  lagi  mempersiapkan  diri  untuk  mengikuti perayaan  malam  natal.  

Ketua STIE Karya Ruteng Dinilai Sebar Hoaks, Ini Fakta Sebenarnya Menurut Dosen LM

Hal  ini  jelas  melanggar  pasal  7  ayat  3  KUHAP  kaitannya  dengan kewajiban mengindahkan norma agama, kesusilaan, kepatutan, kewajaran, kemanusiaan dan adat istiadat yang dijunjung tinggi bangsa Indonesia.Penyampaian soal  sebelumnya  ada  kasus  yang  sama  antara  Pelapor  dan  Terlapor  tidak diikuti dengan tindakan penyidikan yang diperlukan sesuai perintah pasal 106 KUHAP.

Pada hari  Jumat  tanggal  14  Maret  2025,  Saya  dan  saksi  Elfrida  Kuriun  menolak menandatangani  Berita  acara  penyitaan  dan  Berita  acara  pemeriksaan  cepat  tindak  pidana ringan  karena  pada point 2 berita acara penyitaan tertulis surat  perintah penyitaan, nomor  : SP.Sita/01/IV/2024/Polsek  Weliman  tanggal  16  April  2024  dengan  penjelasan  telah menerima  barang  bukti  dari  tersangka  atas  nama  saya  Petronela  Tilis  Alias  Kokleo.  

Proyek RKB SDI Rewung Mangkrak, Tipikor Polres Manggarai Timur Panggil Pihak Terkait

Bukti surat berita acara terlampir.

Sementara  pada  berita  acara  pemeriksaan  cepat  tindak  pidana  ringan  selain  bertentangan dengan sangkaan pasal 406 sesuai laporan polisi, juga tertulis redaksi kalimat  “bahwa kawat duri  yang  diputuskan  itu  senilai  Rp  200.000  (dua  ratus  ribu  rupiah)  per  rol  dan  pelaku merusakkan kawat duri empat rol sehingga nilai kerugian yang  saksi alami kurang lebih Rp 800.000  (delapan  ratus  ribu  rupiah).  Redaksi  kalimat  di atas  menurut  saya  (Pelapor)  tidak tepat  alias  jebakan.  Karena  yang  dilaporkan  adalah  tindakan  pengrusakkan  yang  dilakukan Terlapor  diluar  kewenangannya  atau  bukan  dalam  penguasaannya.  Terlapor  yang  dianggap cerdas di mata hukum (Pensiunan Guru)  merusakkan pagar kawat duri milik saya di tiga titik berbeda dalam satu jalur dan bukan merusakan 4 rol. Berita acara terlampir.

Halaman Selanjutnya
img_title