Danau Ranamese: Permata Purba Berusia 13.000 Tahun di Jantung Hutan Manggarai Timur
- Arfan
Musim hujan biasanya mulai September sampai April selama ± 8 bulan. Suatu kegiatan koleksi tumbuhan dari daerah pegunungan Ruteng kabupaten Manggarai selama 25 tahun (1967-1992) telah didokumentasikan oleh Verheijen (1982,1984). Semua specimen telah dibuat catalog dan disimpan di Museum Leiden, Negeri Belanda. Terdapat 252 jenis tumbuhan tinggi dan tumbuhan rendah yang tercakup dalam 119 marga dan 94 suku.
Suku tumbuhan yang paling banyak jumlah jenisnya adalah Euphorbiaceae dan Lauraceae. Tipe hutan yang utama di dalam kawasan ialah hutan campuran sub-tropik (hutan basah dan hutan musiman) yang kaya akan jenis-jenis tumbuhan dan satwa.
Di Taman Wisata Alam Ruteng ini, Danau Rana Mese diapit Gunung Mandosawu (2.400 mdpl) puncak tertinggi di Manggarai Timur dan Gunung Ranaka (2.140 mdpl) puncak tertinggi kedua. Kedua gunung ini ada gunung berapi. Kawasan di wilayah ini dipenuhi berbagai flora dan fauna menemani sejuknya alam di kawasan ini.
Di balik kisah mistisnya, Danau Ranamese adalah ekosistem yang kaya dan berharga. Dikelilingi oleh hutan tropis yang lebat, kawasan ini menjadi rumah bagi beragam flora dan fauna endemik. Di pepohonan yang menjulang, burung-burung langka seperti gagak Flores dan serindit Wallace beterbangan bebas, sementara di semak-semak, suara serangga dan katak berpadu dalam harmoni alam. Air danau yang jernih menjadi habitat bagi berbagai spesies ikan dan biota air lainnya.
Tak jarang, warga sekitar yang datang hanya sekadar duduk di tepian, meresapi ketenangan dan menikmati kesegaran udara yang sulit ditemukan di tempat lain. Namun, meski keindahannya menawan, ancaman dari aktivitas manusia selalu ada.
Oleh karena itu, konservasi dan kepedulian terhadap kelestarian lingkungan di Danau Ranamese menjadi tanggung jawab bersama. Pesona yang Tak Terlupakan Danau Ranamese bukan hanya destinasi bagi mereka yang mencari keindahan alam, tetapi juga bagi mereka yang ingin merasakan kedalaman kisah dan misteri yang menyelimutinya. Di sini, alam dan legenda berkelindan, menciptakan pengalaman yang sulit dilupakan.
Saat saya melangkah meninggalkan tepian danau, kabut mulai turun kembali, seakan-akan alam tengah menyelimuti keindahan ini dengan tabir rahasia yang hanya bisa dikuak oleh mereka yang datang dengan hati terbuka. Danau Ranamese, sebuah kisah yang hidup di antara pepohonan dan riak airnya, menunggu untuk diceritakan kembali kepada dunia.