Stoikisme: Sebuah Panggilan untuk Ubah Hidupmu, Kendalikan Emosimu, dan Dapatkan Kedamaian!
- Luc Emergo/Shutterstock
2. Dikotomi Kendali: Fokus pada yang bisa kau atur
Stoikisme menekankan konsep dikotomi kendali, yaitu membedakan antara hal-hal yang dapat kau kendalikan dan yang tidak. Hidup akan terasa lebih ringan jika kau hanya fokus pada apa yang bisa kamu atur, yaitu: pikiranmu, sikapmu, tindakanmu, dan responmu terhadap keadaan. Sebaliknya, jangan menghabiskan energi untuk hal-hal yang berada di luar kendalimu, seperti: opini orang lain tentangmu, cuaca, politik, masa lalu dan perubahan mendadak dalam hidup.
Jika kau menerima kenyataan bahwa beberapa hal memang tidak bisa diubah, maka kau akan berhenti menderita karenanya. Saat hujan turun, orang yang marah karena basah adalah orang yang melawan kenyataan. Tetapi orang Stoik akan membuka payung atau menikmati hujan tanpa keluhan.
3. Latihan Pengendalian Emosi
Jalan menuju kedamaian mengendalikan emosi bukan berarti menekan perasaan, melainkan mengolahnya dengan bijaksana. Ada beberapa latihan Stoik yang bisa membantumu:
a. Premeditatio Malorum – Merenungkan Kemungkinan Buruk Sebelum tidur, bayangkan hal buruk yang bisa terjadi esok hari. Ini bukan pesimisme, tetapi cara untuk mempersiapkan diri secara mental. Jika kau membayangkan bahwa orang-orang bisa bertindak kasar, hujan bisa turun, atau rencana bisa gagal, maka saat itu benar-benar terjadi, kau sudah siap menghadapinya tanpa kekecewaan berlebihan.
b. Amor Fati – Mencintai Takdir Terimalah semua yang terjadi sebagai bagian dari kehidupan yang harus diterima dengan penuh cinta. Jangan hanya menerima, tetapi cintailah takdir itu. Jika kau kehilangan sesuatu yang berharga, pikirkan bahwa itu memang sudah menjadi bagian dari perjalanan hidupmu yang unik.